Senin, 25 Januari 2016

Pendakian Gunung Prau Via Patak Banteng


Pendakian Gunung Prau Via Patak Banteng
(Golden Sunrise Prau)






Setelah beberapa bulan carrier menggelantung di dinding kamar, sepatu yang udah jadi sarang laba-laba,hehehe... Intinya lama absen dari yang namanya nanjak (naik gunung), akhirnya gue mendaki lagi... setelah terakhir trekking di Semeru bulan Juli 2015 kemaren.

Beberapa waktu lalu gue dan teman-teman punya planing buat reunian di gunung barengan ama temen-temen yang muncak di Semeru kemaren (temen-temen Traveler Minim Dana, Jelajah Nusantara, dan Savanapala). Akhirnya dipilihlah Gunung Prau 2565 Di atas permukaan laut sebagai destinasi pendakian selanjutnya. Fix ... F to the I to the X.. FIX Prau Via Patak Banteng lah yang kita pilih untuk jalur pendakian kali ini.





Patak Banteng adalah sebuah desa di dataran tinggi Dieng Jawa Tengah yang dianugerahi pemandangan gunung, bukit-bukit dan hamparan sawah serta kebun yang sangat indah. Dengan jalur pintas yang pendek menuju Gunung Prau yang ditempuh nggak lebih dari 3 jam, pendakian  melalui desa ini selalu ramai dan sangat diminati oleh pendaki dari berbagai daerah di Indonesia.

Gunung Prau ini tepatnya berada di daerah Wonosobo yang terkenal dengan dataran tinggi dieng-nya, selain itu ada juga 2 gunung gagah berdiri bersebelahan dengan gunung Prau, yang namanya udah terkenal di kalangan pendaki gunung sejak lama, yakni Sindoro dan Sumbing yang termasuk ke dalam daftar seven summitnya pulau Jawa.  Gunung yang gue kunjungin ini “PRAU” memang tingginya nggak terlalu menjulang, tapi bener-bener punya view pemandangan yang sangat mempesona, lautan awan dan golden Sunrisenya yang katanya terbaik se Asia Tenggara. Amazing...




Lanjut ke ceritanya....

Sebenernya banyak yang pengen ikut pendakian kali ini, tapi akhirnya pada gak bisa ikut karna berbagai macam alasan. Nuki, Wiku, Oca, Angga, Rendra, Fajar, Romi temen-temen yang ikut di pendakian Semeru kemarin akhirnya fix batal ikut, yah..... L

Tapi yang paling Jleb itu karna rekan gue, si Rendra pengurus juga di TMD batal ikut pas hari H sebelum keberangkatan. Rendra batal ikut karna ibunya kena musibah jatuh dari sepeda, alhasil dia ngebatalin ikut. Gue dukung keputusannya, biar bagaimanapun kita harus mendahulukan keluarga dan menahan ego pribadi kan.

Tapi ada juga lo yang batal ikut karna Cuma Omdo, namanya si Dika, yang juga pernah batal ikut ke Semeru... Entah bocah ini kebiasaan Omdo, PHP, Pembual atau apalah... intinya gua kecewa sama ni anak... Yang bilang pasti ikut, sok serius ikut, kenyataannya menjelang keberangkatan selalu susah dihubungi... padahal sebelum keberangkatan gue udah nge pack logistik buat dibagi 3... gue, wiwid, dika. Tapi akhirnya gara-gara bocah ni, gue terpaksa packing ulang karna ni bocah susah dihubungi... dan habis itu dia Delcont BBM gue... WHAT THE FUCK kan.....

Ah udahlah Bete sama tuh anak, gak penting juga dibahas... yuk lanjut ke ceritanya...



Kamis, 24 Des 2015 (24.00)
Saat itu yang berangkat dari Ngawi kota ada gue, Doi, dan Wiwid, kita janjian ketemuan ama rombongannya Davig yang berangkat dari tempat start yang berbeda, dan planning cekpoint  ketemu di terminal Jogja.
Sebenarnya ada juga rombongannya Windi yang berangkat dari Solo, tapi mereka naik motor dan katanya nunggu kita langsung Di Basecamp Patak Banteng... Okelah...

Jum’at, 25 Des 2015 (03.30)
Tibalah gue bertiga di terminal Giwangan Jogja, dan 20 menitan kemudian davig dkk nyampe di jogja juga. Akhirnya kita nyari bus ke arah Magelang  barengan. Segera OTW lah kita ke Magelang pagi itu. Gue, Doi, Wiwid, Davig, Prima, Musa, Nur, Nevo, Jaka terlelap di dalam bus. Sejam setengahan sampailah kami di terminal Magelang dan gue langsung hub. Andry temen gue dari Magelang.

Terminal Magelang


Kita rencana mau meeting Point di rumahnya Andry sambil nunggu team lengkap. Dari Magelang kita menuju Daerah Secang, rumah Andry. Di pertigaan Secang, ternyata si Dwiki udah standby jemput rombongan kami, kemudian disusul Andry dan Fajar yang ikutan jemput juga, meskipun katanya Fajar Batal ikut ke Prahu, karna gak dibolehin ama si mbahnya.

Kemudian rombongan kami tiba di rumah Andry, tiba di rumah Andry Nge game dulu (PES), mandi, ngobrol-ngobrol, packing ulang, istirahat dan maem, Ndry masakan mbahmu TOP BGT lah, mak nyusss... Akhirnya Habin beberapa jam kemudian datang membawa Carrier Consina barunya, siph sekarang team uda lengkap.

Fajar yang sebenernya gak ikut, akhirnya kita pengaruhin buat ikut di pendakian kali ini. Akhirnya dia balik ke rumahnya dan mau ijin ulang ke si mbahnya dulu.

“Ya ini tak balik sek mas, tak ijin lagi, siapa tau dibolehin”
“Boleh jar pasti, bilang aja ditunggu temen-temen Ngawi, masak gak kesian” kata gue

Fajar pun pulang, setelah itu beberapa menit kemudian dia BBM gue :

“ M4s 4ku Oj0 ditiN664L, 4ku Ikut “

Yes akhirnya adik kandung si Ubay Indonesian Idol ini, ikutan juga,hehehehe...

Ubay Samping Gue

Setelah semua kelar, dan team lengkap akhirnya berangkat lah kami ke jalan raya Secang, buat nyari bus arah Wonosobo.

di Dalem bus arah wonosobo

2 Jam kemudian tibalah kami di Terminal Wonosobo.....

 
Terminal Wonosobo


Istirahat bentar dan kemudian oper bus lagi menuju DIENG / Basecamp Patak Banteng. Yang paling gue inget di bus jurusan Dieng ini, Kondekturnya aneh banget.... Gaya bicaranya Formal banget dan 11-12 an ama Pak SBY lah, ni narik ongkos apa pidato pak,wekawekaweka.... kata temen-temen suara rupawan, suaranya doang si... orangnya kagak. krik krik krik.....

Nih Penampakan nya
“ Permisi sodara sodara, ini mas mas nya mau bertujuan mendaki ke Dieng ya??? “
“ untuk tarifnya, per orang dikenakan biaya Rp 20.000 dan dibayar sekarang, dimohon untuk kerja samanya supaya memudahkan untuk kita segera berangkat. Terima kasih atas perhatiannya. “ Dengan nada Omongan kondektur tadi yang kayak Pidatonya SBY

Sejam berlalu dan kita nyampe jembatan akses menuju dieng yang sedang diperbaiki, dan karena jembatan ini pulalah waktu kita jadi molor karna macet dan sistem buka tutup Jalan, bus banyak berhenti karena antrian panjang kendaraan pribadi dan angkutan umum yang bergantian lewat. Setelah tiba giliran kita nglewatin jalan, akhirnya 2 jam’an kami tiba di Basecamp Patak Banteng, yang udah banyak banget pendaki berlalu lalang.


Tepat Jam setengah 4 an kita tiba di Basecamp. Kemudian ngisi perut di warung yang banyak sekali tersebar di area Basecamp Patak Banteng ini.

Jum’at 25 Des 2015 (17.20)
Kami mulai registrasi di Basecamp, per orang dikenai biaya Rp. 10.000 untuk pendakian.
Kami bertiga belaspun mengisi data di Basecamp, dan Windi daftar sendiri berempat ama rombongannya, setelah SIMAKSI dan megang tiket (sepaket ama kertas berisi peta dan ketentuan denda pendakian) kami pun bersiap-siap buat treking, dan terlebih dahulu kita berdoa bareng tentunya.

Kelar, kami mulai menyusuri jalan cor-cor an di samping basecamp dan kemudian melewati jalan bertangga (berundak) yang dinamakan “ONDO SEWU”, fyuh lumayan menguras tenaga juga, buat kami yang itungannya habis perjalanan jauh.


Basecamp – POS 1 (setengah Jam)
Setengah Jam kemudian tibalah kami di Pos 1 “SIKUT DEWO” dan
disini di POS 1, tiket pendakian akan dicek lagi ama petugas, untuk mengantisipasi pendaki liar. Jadi tiket jangan sampe ilang ya teman-teman!!



Di pendakian kali ini gue dari awal selalu berada di urutan paling belakang nemenin doi yang jarang naik gunung dan dia sempat ngambek sensi gak jelas, karna gue yang jalannya kecepetan ato apalah kagak tau gue. “CEWEK EMANG SLALU BENER DEH” ,,,, akhirnya gue memutuskan untuk jalan paling belakang sambil nemenin si eneng yang kayaknya ngos-ngos an dan lagi BETE.... Harus dibanyakin ngalah deh....

Teman-teman udah pada di depan, dan gue tertinggal jauh dibelakang, nggak lama berjalan sedikit di atas Pos 1 ternyata temen-temen udah pada nungguin disana dan lagi beristirahat, kemudian kami menikmati SUNSET yang awesome sambil mengabadikan momen.






Lanjut jalan lagi...


POS 1 – POS 2 (Satu Jam)
Di perjalanan pos satu menuju pos dua, Langit udah mulai bergradasi hitam pekat tanda malam mulai menyapa. Sesuai perkiraan hasil dari riset gue sebelum memulai perjalanan, jalur pendakian via Patak Banteng ini ternyata nggak terlalu panjang, tapi dengan tanjakan yang terus menerus. Dengan kekuatan fisik yang pas-pasan sehabis terkuras perjalanan naik bus yang bikin pegel, ditambah dihadapkan  jalur licin yang bekas tersiram hujan, alhasil kami ngos-ngosan dan berjalan selangkah demi selangkah dengan susah payah, dari Pos satu menuju Pos 2 akan banyak kita temui warung remang-remang  yang berjajar sebelum hutan menuju Pos 2, jangan khawatir kelaperan deh.hehehe...
 

Gambar Pas perjalanan turun


Hingga akhirnya tibalah di POS 2 “CANGGAL WALANGAN”. Istirahat bentar, sambil menghisap rokok yang sebenarnya nggak baik buat kesehatan, tapi apapun itu cukup menghangatkan tubuh di tengah hawa yang mulai mendingin. Di samping gue doi pun juga mulai kepayahan, nggak lupa gue slalu ngasih semangat dan motivasi dia.


Foto Diambil Pas perjalanan turun


POS 2 – POS 3 (Satu jam)
Kami lanjut jalan lagi dan tanpa sadar bintang – bintang di atas mulai bertebaran, Alhamdulillah langit malam ini cerah banget, padahal di musim penghujan.

 



Yang lebih awesome lagi adalah Gunung Sindoro yang terlihat jelas malam itu di tengah perjalanan, sungguh indah dan gagah. Sejam kemudian kami tiba di POS 3 “CACINGAN”, aneh ya namanya... katanya sih dinamain pos Cacingan ini karna banyak pendaki yang gak kuat karna tanjakannya akhirnya cacingan di tempat,hahahahaha....bercanda... Yang bener tuh karna emang jalannya yang nanjak dan berkelok kelok kayak cacing, Kemungkinan begitu... Di pos 3 Kami Cuma mampir sebentar dan lanjut jalan lagi, karena puncak udah di atas mulai terlihat kata Habin yang udah 7 kali ke Gunung Prau ini.

Foto Diambil Pas perjalanan turun



POS 3 – SUNRISE CAMP (Puncak) Setengah Jam
Setengah jam kemudian kami tiba di area Camp, setelah melewati tanjakan terjal berbatu mirip gunung Penanggungan yang nggak ada habisnya... Setiba di area Camp ternyata udah banyak tenda yang berdiri disana, lokasi lokasi strategis camp udah penuh, dan setelah muter-muter di area Puncak, akhirnya kami dapet juga lahan buat buka tenda dan Camp.

Diri’in tenda, dan ternyata dapat kejutan Frame tenda gue rusak, Istimewa kan... akhirnya tenda batal berdiri,,, Alhasil akhirnya gue, doi, dan wiwid ikut nebeng ke tenda temen-temen, untung masih ada space kosong di tenda temen-temen, meski sedikit berdesak-desakan.


Ditemani secangkir kopi hangat, mi instan dan nasi putih, kami duduk-duduk dekat tenda, bercengkrama diselingi sedikit bercanda, dengan mata yang tak lepas memandangi lukisan indah alam raya, sungguh momen yang sangat berharga. Rasa Lelah ditelan malam yang menyajikan panorama keindahan super mewah, digantikan perasaan senang dan takjub yang memenuhi dada. Sindoro tampak gagah menyapa di seberang.



Suhu yang mulai mendingin memaksa kami, untuk segera masuk ke tenda dan masuk ke dalam SB... Yuk bobok....

Besoknya, jreng jreng jreng, sunrise indah yang kami nanti-nanti akhirnya muncul menghiasi langit pagi. Udara dingin yang memeluk tubuh dan menusuk tulang, nggak menghalangi kami buat keluar tenda dan menikmati momen sunrise Gunung Prau yang terkenal. Keindahannya sulit buat digambarkan dengan kata-kata. Indah dan mempesona, pagi itu tampak riuh dengan suara suara para pendaki yang lumayan banyak di puncak Prau.

Foto-foto yang gue ambil pun rasanya nggak mampu menangkap segala keindahan yang mampu ditangkap oleh mata. Untuk tahu seindah apa sunrise dan pemandangan Gunung Prau, kalian harus datang sendiri dan ngebuktiin kebenarannya. foto-foto momen sunrise dan keindahan yang tersaji pada pagi yang cerah saat itu cukup menggambarkan betapa indahnya golden sunrise Gunung Prau, selain itu juga ada indahnya bukit telettubies dan bunga daisy yang banyak bertebaran di area camp Gunung Prau.









Akhirnya, setelah puas berfoto foto, kami  mulai masak dan sarapan, setelah itu santai-santai. Dan gue tertidur lagi, karna males ngapa-ngapain, cukup lama gue tidur saat itu. Bangun tidur, masak nasgor setelah itu persiapan packing dan dilanjut dengan beresin tenda  dan bersiap-siap buat perjalanan pulang. Tak lupa mengabadikan momen bersama-sama.


Banyak pendaki yang tengah siang itu melakukan hal serupa dan berbondong-bondong  mau turun gunung bersama.

Hasilnya, karena saking banyak yang turun berbarengan, jalur pendakian jadi penuh dengan antrian. Satu persatu pendaki menuruni setapak yang curam dan licin dengan tertib, saling tolong menolong, dan memberi semangat buat para pendaki yang baru nanjak.

Kurang lebih dua jam an perjalanan turun, dan akhirnya kami tiba di basecamp jam 3 an...

Beristirahat di warung agak lama, akhirnya jam 5 an kami nyari Bus buat balik ke Wonosobo, tiba di Terminal Wonosobo jam setengah 8 an. Dan Kami nyari bus menuju Magelang, cukup lama kami menunggu bus hingga akhirnya kami sadar bus jam segitu ke arah Magelang udah sulit. Sempat bimbang mau nginep dulu di terminal nunggu bus ke arah Magelang keesokan pagi nya atau nyari tebengan. Sepakat kita nyoba nunggu keajaiban,,, kali aja ada masih ada Bus.
Beberapa jam kami gak dapet bus, eng ing eng,,,, akhirnya kondektur yang gue ceritain di awal tadi nyamperin buat nawarin nyarter bus nya nyampe Magelang dengan tarif 40.000 per orang, GILA.... dua kali lipat. Tarif sampe secang biasanya 20 rb dan sampe terminal Magelang 25 ribu.

Permisi... Mas nya mau bertujuan ke Magelang ya??? Jam segini angkutan menuju Magelang sudah habis mas... saya menyarankan untuk rombongan ini untuk men carter bus saja... Saya berusaha membantu, sampai Magelang saya sudah siapkan Bus. Per orang 40.000 saja. Bagaimana??? kata kembaran SBY (dengan nada ngomongnya yang berwibawa)

Gue jawab, nanti dulu aja pak... kalo 30 ribu gimana? soalnya kita sangunya mepet pak...

ternyata bapak tadi nggak mau, dan langsung nawarin pendaki-pendaki lain yang juga lagi nyegat bus,wkwkkwk....

Jam menunjukkan pukul 22.00 lebih.

Hingga beberapa jam kami pun menunggu bus, sampai akhirnya ada bus carteran yang mau 30.000 nyampe terminal magelang. Alhamdulillah.... Namanya Pak Slamet, jadi ini alternatif termurah kalo kalian kehabisan bus pas di Wonosobo menuju Magelang. Ini nomor HP Pak Slamet 082226766984.

Jam satu kami tiba di terminal Magelang, dan Andry turun di Secang. Setelah di terminal magelang kami pun beristirahat di deket Mushola. Sambil nunggu Pagi dan Subuh.


Tepat jam setengah 6 kami nyari bus ke arah Jogja, sampe terminal jogja kita sarapan dulu dan kemudian nyari bus ke arah Ngawi.

Sarapan
Hingga akhirnya kami pun kembali ke rumah dengan selamat... yah memang seharusnya begitu, sejauh apapun kita berjalan... rumah lah tujuan kita kembali.

TIPS :
1.  Di samping dapat tiket, kamu akan dapat peta sederhana jalur pendakian, dan peraturan-peraturan yang berlaku, dengan keterangan denda untuk beragam pelanggaran. Taati peraturan yang berlaku, dan jangan hilangkan tiket pendakian, karena di beberapa pos selalu ada petugas yang akan memeriksa tiket masuk kalian, mungkin dengan maksud untuk merazia para pendaki liar.

2. Dengan ketinggian 2.565 mdpl, ditambah naik dari pos pendakian dengan ketinggian sekitar 1.700 mdpl, pendakian Gunung Prau tergolong nggak terlalu berat untuk dilakukan. Namun tetap saja nggak boleh meremehkan bahaya dan resiko yang sewaktu-waktu bisa saja datang. Intinya mah “SAFETY FIRST”

3.  Jangan malu nawar untuk transportasi menuju Dieng atau Wonosobo. Dan harus tau standart tarif yang berlaku supaya gak di blong.


ESTIMASI WAKTU PENDAKIAN :
BASECAMP – Pos I (30 menit)
Pos I – Pos II (60 menit)
Pos II – Pos III (60 menit)
Pos III – Puncak (30 menit)

TOTAL = 3 jam perjalanan naik (Santai). Untuk turun rata 2 jam saja. (Santai)


TRANSPORTASI :
1.   Ngawi – Jogja    :  Rp 26.000 (Bus MIRA/SUGENG RAHAYU)
2.   Jogja – Magelang : Rp 12.500 (Bus Gede Ekonomi)
3.   Magelang – Secang (Rumah Andry) : Rp 5.000 (Bus Mini dua pintu)
4.   Secang – Wonosobo : Rp 20.000

    Ongkos pulang tetep sama, cuman yang ngebedain pas di terminal Wonosobo kita-kita carter Bus dengan ongkos Rp 30.000 sampai Terminal Magelang.

      Ohya Jangan lupa baca cerita-cerita pendakian gue yang lain :*

Nih Dokumentasi Kita Pas di Prau :

j-


13 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. Salam kenal mas, mantap golden sunrisenya. Coba naik ke g slamet gk kalah mas.

    Salam lestari

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salam kenal juga mas,,, Insya'Allah bakal kesana mas pasti,Aamiin.. Hehe

      Salam lestari

      Hapus
  3. trackingnya susah kah? mengingat saya belum pernah ikut pendakian?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Untuk pemula trek nya blum terlalu berat, trek menanjak cuman jarak tempuh hanya 2,5 - 3 Jam an...
      Yg penting persiapan fisik dan lain lain... Safety first...

      Selamat mendaki gunung 😁

      Hapus
    2. Untuk pemula trek nya blum terlalu berat, trek menanjak cuman jarak tempuh hanya 2,5 - 3 Jam an...
      Yg penting persiapan fisik dan lain lain... Safety first...

      Selamat mendaki gunung 😁

      Hapus
  4. Kendaraan umum dari terminal menuju basecamp banyak gak mas?

    BalasHapus
  5. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
  6. mas mau nanya soal simaksi di gunung prau, itu simaksinya kita langsung dateng ke sana atau dari jauh2 hari sudah daftar lewat pendaftaran online ?

    BalasHapus
  7. Syukur Alhamdulillah di tahun ini Saya mendapatkan Rezeki yg berlimpah sebab sudah hampir 9 Tahun Saya bekerja di (MALEYSIA) tdk pernah menikmati hasil jeripaya saya karna Hutang keluarga Sangatlah banyak namun Akhirnya, saya bisa terlepas dari masalah Hutang Baik di bank maupun sama bos saya di Tahun yg penuh berkah ini,
    Dan sekarang saya bisa pulang ke Indonesia dgn membawakan Modal buat Keluarga supaya usaha kami bisa di lanjutkan lagi,dan tak lupa saya ucapkan Terimah kasih banyak kepada SHOLEH PATY karna Beliaulah yg tlah memberikan bantuan kepada kami melalui bantuan Nomor Togel jadi sayapun berhasil menang di pemasangan Nomor di TOTO MAGNUM dan menang banyak
    Jadi,Bagi Teman yg ada di group ini yg mempunyai masalah silahkan minta bantuan Sama KI SHOLEH PATY dgn cara tlp di Nomor ;0825-244-669-169 percaya ataupun tdk itu tergantung sama anda Namun inilah kisa nyata saya

    BalasHapus

Thanks ya udah mampir baca... share, like, dan komen juga boleh :)