Pendakian Gunung Prau Via Patak Banteng
(Golden Sunrise Prau)
(Golden Sunrise Prau)
Setelah
beberapa bulan carrier menggelantung di dinding kamar, sepatu yang udah jadi
sarang laba-laba,hehehe... Intinya lama absen dari yang namanya nanjak (naik
gunung), akhirnya gue mendaki lagi... setelah terakhir trekking di Semeru bulan
Juli 2015 kemaren.
Beberapa
waktu lalu gue dan teman-teman punya planing buat reunian di gunung barengan
ama temen-temen yang muncak di Semeru kemaren (temen-temen Traveler Minim Dana,
Jelajah Nusantara, dan Savanapala). Akhirnya dipilihlah Gunung Prau 2565 Di
atas permukaan laut sebagai destinasi pendakian selanjutnya. Fix ... F to the I
to the X.. FIX Prau Via Patak Banteng lah yang kita pilih untuk jalur pendakian
kali ini.
Patak
Banteng adalah sebuah desa di dataran tinggi Dieng Jawa Tengah yang dianugerahi
pemandangan gunung, bukit-bukit dan hamparan sawah serta kebun yang sangat
indah. Dengan jalur pintas yang pendek menuju Gunung Prau yang ditempuh nggak
lebih dari 3 jam, pendakian melalui desa ini selalu ramai dan sangat
diminati oleh pendaki dari berbagai daerah di Indonesia.
Gunung Prau ini tepatnya berada di daerah Wonosobo yang
terkenal dengan dataran tinggi dieng-nya, selain itu ada juga 2 gunung gagah
berdiri bersebelahan dengan gunung Prau, yang namanya udah terkenal di kalangan
pendaki gunung sejak lama, yakni Sindoro dan Sumbing yang termasuk ke dalam
daftar seven summitnya pulau Jawa. Gunung yang gue kunjungin ini “PRAU” memang
tingginya nggak terlalu menjulang, tapi bener-bener punya view pemandangan yang
sangat mempesona, lautan awan dan golden Sunrisenya yang katanya terbaik se
Asia Tenggara. Amazing...
Lanjut ke ceritanya....
Sebenernya banyak yang pengen ikut pendakian kali ini,
tapi akhirnya pada gak bisa ikut karna berbagai macam alasan. Nuki, Wiku, Oca,
Angga, Rendra, Fajar, Romi temen-temen yang ikut di pendakian Semeru kemarin akhirnya
fix batal ikut, yah..... L
Tapi yang paling Jleb itu karna rekan gue, si Rendra
pengurus juga di TMD batal ikut pas hari H sebelum keberangkatan. Rendra batal
ikut karna ibunya kena musibah jatuh dari sepeda, alhasil dia ngebatalin ikut.
Gue dukung keputusannya, biar bagaimanapun kita harus mendahulukan keluarga dan
menahan ego pribadi kan.
Tapi ada juga lo yang batal ikut karna Cuma Omdo,
namanya si Dika, yang juga pernah batal ikut ke Semeru... Entah bocah ini
kebiasaan Omdo, PHP, Pembual atau apalah... intinya gua kecewa sama ni anak...
Yang bilang pasti ikut, sok serius ikut, kenyataannya menjelang keberangkatan
selalu susah dihubungi... padahal sebelum keberangkatan gue udah nge pack
logistik buat dibagi 3... gue, wiwid, dika. Tapi akhirnya gara-gara bocah ni,
gue terpaksa packing ulang karna ni bocah susah dihubungi... dan habis itu dia
Delcont BBM gue... WHAT THE FUCK kan.....
Ah udahlah Bete sama tuh anak, gak penting juga
dibahas... yuk lanjut ke ceritanya...
Kamis, 24 Des
2015 (24.00)
Saat itu yang berangkat dari Ngawi kota ada gue, Doi,
dan Wiwid, kita janjian ketemuan ama rombongannya Davig yang berangkat dari
tempat start yang berbeda, dan planning cekpoint ketemu di terminal Jogja.
Sebenarnya ada juga rombongannya Windi yang berangkat
dari Solo, tapi mereka naik motor dan katanya nunggu kita langsung Di Basecamp
Patak Banteng... Okelah...
Jum’at, 25 Des
2015 (03.30)
Tibalah gue bertiga di terminal Giwangan Jogja, dan 20
menitan kemudian davig dkk nyampe di jogja juga. Akhirnya kita nyari bus ke
arah Magelang barengan. Segera OTW lah
kita ke Magelang pagi itu. Gue, Doi, Wiwid, Davig, Prima, Musa, Nur, Nevo, Jaka
terlelap di dalam bus. Sejam setengahan sampailah kami di terminal Magelang dan
gue langsung hub. Andry temen gue dari Magelang.
Terminal Magelang |
Kita rencana mau meeting Point di rumahnya Andry
sambil nunggu team lengkap. Dari Magelang kita menuju Daerah Secang, rumah
Andry. Di pertigaan Secang, ternyata si Dwiki udah standby jemput rombongan
kami, kemudian disusul Andry dan Fajar yang ikutan jemput juga, meskipun
katanya Fajar Batal ikut ke Prahu, karna gak dibolehin ama si mbahnya.
Kemudian rombongan kami tiba di rumah Andry, tiba di rumah
Andry Nge game dulu (PES), mandi, ngobrol-ngobrol, packing ulang, istirahat dan
maem, Ndry masakan mbahmu TOP BGT lah, mak nyusss... Akhirnya Habin beberapa
jam kemudian datang membawa Carrier Consina barunya, siph sekarang team uda
lengkap.
Fajar yang sebenernya gak ikut, akhirnya kita
pengaruhin buat ikut di pendakian kali ini. Akhirnya dia balik ke rumahnya dan
mau ijin ulang ke si mbahnya dulu.
“Ya ini tak balik sek mas, tak ijin lagi, siapa tau dibolehin”“Boleh jar pasti, bilang aja ditunggu temen-temen Ngawi, masak gak kesian” kata gue
Fajar pun pulang, setelah itu beberapa menit kemudian
dia BBM gue :
“ M4s 4ku Oj0 ditiN664L, 4ku Ikut “
Yes akhirnya adik kandung si Ubay Indonesian Idol ini,
ikutan juga,hehehehe...
Ubay Samping Gue |
Setelah semua kelar, dan team lengkap akhirnya
berangkat lah kami ke jalan raya Secang, buat nyari bus arah Wonosobo.
di Dalem bus arah wonosobo |
2 Jam kemudian tibalah kami di Terminal Wonosobo.....
Istirahat bentar dan kemudian oper bus lagi menuju DIENG / Basecamp Patak Banteng. Yang paling gue inget di bus jurusan Dieng ini, Kondekturnya aneh banget.... Gaya bicaranya Formal banget dan 11-12 an ama Pak SBY lah, ni narik ongkos apa pidato pak,wekawekaweka.... kata temen-temen suara rupawan, suaranya doang si... orangnya kagak. krik krik krik.....
Terminal Wonosobo |
Istirahat bentar dan kemudian oper bus lagi menuju DIENG / Basecamp Patak Banteng. Yang paling gue inget di bus jurusan Dieng ini, Kondekturnya aneh banget.... Gaya bicaranya Formal banget dan 11-12 an ama Pak SBY lah, ni narik ongkos apa pidato pak,wekawekaweka.... kata temen-temen suara rupawan, suaranya doang si... orangnya kagak. krik krik krik.....
“ Permisi sodara sodara, ini mas mas nya mau bertujuan mendaki ke Dieng ya??? ““ untuk tarifnya, per orang dikenakan biaya Rp 20.000 dan dibayar sekarang, dimohon untuk kerja samanya supaya memudahkan untuk kita segera berangkat. Terima kasih atas perhatiannya. “ Dengan nada Omongan kondektur tadi yang kayak Pidatonya SBY
Sejam berlalu dan kita nyampe jembatan akses menuju
dieng yang sedang diperbaiki, dan karena jembatan ini pulalah waktu kita jadi
molor karna macet dan sistem buka tutup Jalan, bus banyak berhenti karena
antrian panjang kendaraan pribadi dan angkutan umum yang bergantian lewat.
Setelah tiba giliran kita nglewatin jalan, akhirnya 2 jam’an kami tiba di
Basecamp Patak Banteng, yang udah banyak banget pendaki berlalu lalang.
Tepat Jam setengah 4 an kita tiba di Basecamp.
Kemudian ngisi perut di warung yang banyak sekali tersebar di area Basecamp
Patak Banteng ini.
Jum’at 25 Des
2015 (17.20)
Kami mulai registrasi di Basecamp, per orang dikenai
biaya Rp. 10.000 untuk pendakian.
Kami bertiga belaspun mengisi data di Basecamp, dan Windi daftar sendiri berempat ama rombongannya, setelah SIMAKSI dan megang tiket (sepaket ama kertas berisi peta dan ketentuan denda pendakian) kami pun bersiap-siap buat treking, dan terlebih dahulu kita berdoa bareng tentunya.
Kami bertiga belaspun mengisi data di Basecamp, dan Windi daftar sendiri berempat ama rombongannya, setelah SIMAKSI dan megang tiket (sepaket ama kertas berisi peta dan ketentuan denda pendakian) kami pun bersiap-siap buat treking, dan terlebih dahulu kita berdoa bareng tentunya.
Kelar, kami mulai menyusuri jalan cor-cor an di
samping basecamp dan kemudian melewati jalan bertangga (berundak) yang
dinamakan “ONDO SEWU”, fyuh lumayan menguras tenaga juga, buat kami yang
itungannya habis perjalanan jauh.
Basecamp – POS
1 (setengah Jam)
Setengah Jam kemudian tibalah kami di Pos 1 “SIKUT
DEWO” dan
disini di POS 1, tiket pendakian akan dicek lagi ama
petugas, untuk mengantisipasi pendaki liar. Jadi tiket jangan sampe ilang ya
teman-teman!!
Di pendakian kali ini gue dari awal selalu berada di
urutan paling belakang nemenin doi yang jarang naik gunung dan dia sempat
ngambek sensi gak jelas, karna gue yang jalannya kecepetan ato apalah kagak tau
gue. “CEWEK EMANG SLALU BENER DEH” ,,,, akhirnya gue memutuskan untuk jalan
paling belakang sambil nemenin si eneng yang kayaknya ngos-ngos an dan lagi
BETE.... Harus dibanyakin ngalah deh....
Teman-teman udah pada di depan, dan gue tertinggal
jauh dibelakang, nggak lama berjalan sedikit di atas Pos 1 ternyata temen-temen
udah pada nungguin disana dan lagi beristirahat, kemudian kami menikmati SUNSET
yang awesome sambil mengabadikan momen.
Lanjut jalan lagi...
POS 1 – POS 2
(Satu Jam)
Di perjalanan pos satu menuju pos dua, Langit udah
mulai bergradasi hitam pekat tanda malam mulai menyapa. Sesuai perkiraan hasil
dari riset gue sebelum memulai perjalanan, jalur pendakian via Patak Banteng
ini ternyata nggak terlalu panjang, tapi dengan tanjakan yang terus menerus.
Dengan kekuatan fisik yang pas-pasan sehabis terkuras perjalanan naik bus yang
bikin pegel, ditambah dihadapkan jalur
licin yang bekas tersiram hujan, alhasil kami ngos-ngosan dan berjalan
selangkah demi selangkah dengan susah payah, dari Pos satu menuju Pos 2 akan banyak kita temui warung remang-remang yang berjajar sebelum hutan menuju Pos 2, jangan khawatir kelaperan deh.hehehe...
Hingga akhirnya tibalah di POS 2 “CANGGAL WALANGAN”. Istirahat bentar, sambil menghisap rokok yang sebenarnya nggak baik buat kesehatan, tapi apapun itu cukup menghangatkan tubuh di tengah hawa yang mulai mendingin. Di samping gue doi pun juga mulai kepayahan, nggak lupa gue slalu ngasih semangat dan motivasi dia.
Gambar Pas perjalanan turun |
Hingga akhirnya tibalah di POS 2 “CANGGAL WALANGAN”. Istirahat bentar, sambil menghisap rokok yang sebenarnya nggak baik buat kesehatan, tapi apapun itu cukup menghangatkan tubuh di tengah hawa yang mulai mendingin. Di samping gue doi pun juga mulai kepayahan, nggak lupa gue slalu ngasih semangat dan motivasi dia.
POS 2 – POS 3
(Satu jam)
Kami lanjut jalan lagi dan tanpa sadar bintang –
bintang di atas mulai bertebaran, Alhamdulillah langit malam ini cerah banget,
padahal di musim penghujan.
Yang lebih awesome lagi adalah Gunung Sindoro yang terlihat jelas malam itu di tengah perjalanan, sungguh indah dan gagah. Sejam kemudian kami tiba di POS 3 “CACINGAN”, aneh ya namanya... katanya sih dinamain pos Cacingan ini karna banyak pendaki yang gak kuat karna tanjakannya akhirnya cacingan di tempat,hahahahaha....bercanda... Yang bener tuh karna emang jalannya yang nanjak dan berkelok kelok kayak cacing, Kemungkinan begitu... Di pos 3 Kami Cuma mampir sebentar dan lanjut jalan lagi, karena puncak udah di atas mulai terlihat kata Habin yang udah 7 kali ke Gunung Prau ini.
Yang lebih awesome lagi adalah Gunung Sindoro yang terlihat jelas malam itu di tengah perjalanan, sungguh indah dan gagah. Sejam kemudian kami tiba di POS 3 “CACINGAN”, aneh ya namanya... katanya sih dinamain pos Cacingan ini karna banyak pendaki yang gak kuat karna tanjakannya akhirnya cacingan di tempat,hahahahaha....bercanda... Yang bener tuh karna emang jalannya yang nanjak dan berkelok kelok kayak cacing, Kemungkinan begitu... Di pos 3 Kami Cuma mampir sebentar dan lanjut jalan lagi, karena puncak udah di atas mulai terlihat kata Habin yang udah 7 kali ke Gunung Prau ini.
POS 3 –
SUNRISE CAMP (Puncak) Setengah Jam
Setengah jam kemudian kami tiba di area Camp, setelah
melewati tanjakan terjal berbatu mirip gunung Penanggungan yang nggak ada
habisnya... Setiba di area Camp ternyata udah banyak tenda yang berdiri disana,
lokasi lokasi strategis camp udah penuh, dan setelah muter-muter di area
Puncak, akhirnya kami dapet juga lahan buat buka tenda dan Camp.
Diri’in tenda, dan ternyata dapat kejutan Frame tenda gue
rusak, Istimewa kan... akhirnya tenda batal berdiri,,, Alhasil akhirnya gue,
doi, dan wiwid ikut nebeng ke tenda temen-temen, untung masih ada space kosong
di tenda temen-temen, meski sedikit berdesak-desakan.
Ditemani secangkir kopi hangat, mi instan dan nasi
putih, kami duduk-duduk dekat tenda, bercengkrama diselingi sedikit bercanda,
dengan mata yang tak lepas memandangi lukisan indah alam raya, sungguh momen
yang sangat berharga. Rasa Lelah ditelan malam yang menyajikan panorama
keindahan super mewah, digantikan perasaan senang dan takjub yang memenuhi
dada. Sindoro tampak gagah menyapa di seberang.
Suhu yang mulai mendingin memaksa kami, untuk segera
masuk ke tenda dan masuk ke dalam SB... Yuk bobok....
Besoknya, jreng jreng jreng, sunrise indah yang kami
nanti-nanti akhirnya muncul menghiasi langit pagi. Udara dingin yang memeluk
tubuh dan menusuk tulang, nggak menghalangi kami buat keluar tenda dan menikmati
momen sunrise Gunung Prau yang terkenal. Keindahannya sulit buat digambarkan
dengan kata-kata. Indah dan mempesona, pagi itu tampak riuh dengan suara suara
para pendaki yang lumayan banyak di puncak Prau.
Foto-foto yang gue ambil pun rasanya nggak mampu menangkap segala keindahan yang mampu ditangkap oleh mata. Untuk tahu seindah apa sunrise dan pemandangan Gunung Prau, kalian harus datang sendiri dan ngebuktiin kebenarannya. foto-foto momen sunrise dan keindahan yang tersaji pada pagi yang cerah saat itu cukup menggambarkan betapa indahnya golden sunrise Gunung Prau, selain itu juga ada indahnya bukit telettubies dan bunga daisy yang banyak bertebaran di area camp Gunung Prau.
Akhirnya, setelah puas berfoto foto, kami mulai masak dan sarapan, setelah itu
santai-santai. Dan gue tertidur lagi, karna males ngapa-ngapain, cukup lama gue
tidur saat itu. Bangun tidur, masak nasgor setelah itu persiapan packing dan
dilanjut dengan beresin tenda dan
bersiap-siap buat perjalanan pulang. Tak lupa mengabadikan momen bersama-sama.
Banyak pendaki yang tengah siang itu melakukan hal
serupa dan berbondong-bondong mau turun
gunung bersama.
Hasilnya, karena saking banyak yang turun berbarengan, jalur pendakian jadi penuh dengan antrian. Satu persatu pendaki menuruni setapak yang curam dan licin dengan tertib, saling tolong menolong, dan memberi semangat buat para pendaki yang baru nanjak.
Kurang lebih dua jam an perjalanan turun, dan akhirnya
kami tiba di basecamp jam 3 an...
Beristirahat di warung agak lama, akhirnya jam 5 an kami nyari Bus buat balik ke Wonosobo, tiba di Terminal Wonosobo jam setengah 8 an. Dan Kami nyari bus menuju Magelang, cukup lama kami menunggu bus hingga akhirnya kami sadar bus jam segitu ke arah Magelang udah sulit. Sempat bimbang mau nginep dulu di terminal nunggu bus ke arah Magelang keesokan pagi nya atau nyari tebengan. Sepakat kita nyoba nunggu keajaiban,,, kali aja ada masih ada Bus.
Beristirahat di warung agak lama, akhirnya jam 5 an kami nyari Bus buat balik ke Wonosobo, tiba di Terminal Wonosobo jam setengah 8 an. Dan Kami nyari bus menuju Magelang, cukup lama kami menunggu bus hingga akhirnya kami sadar bus jam segitu ke arah Magelang udah sulit. Sempat bimbang mau nginep dulu di terminal nunggu bus ke arah Magelang keesokan pagi nya atau nyari tebengan. Sepakat kita nyoba nunggu keajaiban,,, kali aja ada masih ada Bus.
Beberapa jam kami gak dapet bus, eng ing eng,,,, akhirnya
kondektur yang gue ceritain di awal tadi nyamperin buat nawarin nyarter bus nya
nyampe Magelang dengan tarif 40.000 per orang, GILA.... dua kali lipat. Tarif
sampe secang biasanya 20 rb dan sampe terminal Magelang 25 ribu.
Permisi... Mas nya mau bertujuan ke Magelang ya??? Jam segini angkutan menuju Magelang sudah habis mas... saya menyarankan untuk rombongan ini untuk men carter bus saja... Saya berusaha membantu, sampai Magelang saya sudah siapkan Bus. Per orang 40.000 saja. Bagaimana??? kata kembaran SBY (dengan nada ngomongnya yang berwibawa)Gue jawab, nanti dulu aja pak... kalo 30 ribu gimana? soalnya kita sangunya mepet pak...
ternyata bapak tadi nggak mau, dan langsung nawarin
pendaki-pendaki lain yang juga lagi nyegat bus,wkwkkwk....
Jam menunjukkan pukul 22.00 lebih.
Hingga beberapa jam kami pun menunggu bus, sampai
akhirnya ada bus carteran yang mau 30.000 nyampe terminal magelang.
Alhamdulillah.... Namanya Pak Slamet, jadi ini alternatif termurah kalo kalian
kehabisan bus pas di Wonosobo menuju Magelang. Ini nomor HP Pak Slamet
082226766984.
Jam satu kami tiba di terminal Magelang, dan Andry
turun di Secang. Setelah di terminal magelang kami pun beristirahat di deket
Mushola. Sambil nunggu Pagi dan Subuh.
Tepat jam setengah 6 kami nyari bus ke arah Jogja,
sampe terminal jogja kita sarapan dulu dan kemudian nyari bus ke arah Ngawi.
Sarapan |
Hingga akhirnya kami pun kembali ke rumah dengan
selamat... yah memang seharusnya begitu, sejauh apapun kita berjalan... rumah
lah tujuan kita kembali.
TIPS :
1. Di samping dapat tiket, kamu akan dapat peta sederhana
jalur pendakian, dan peraturan-peraturan yang berlaku, dengan keterangan denda
untuk beragam pelanggaran. Taati peraturan yang berlaku, dan jangan hilangkan
tiket pendakian, karena di beberapa pos selalu ada petugas yang akan memeriksa
tiket masuk kalian, mungkin dengan maksud untuk merazia para pendaki liar.
2. Dengan ketinggian 2.565 mdpl, ditambah naik dari pos
pendakian dengan ketinggian sekitar 1.700 mdpl, pendakian Gunung Prau tergolong
nggak terlalu berat untuk dilakukan. Namun tetap saja nggak boleh meremehkan
bahaya dan resiko yang sewaktu-waktu bisa saja datang. Intinya mah “SAFETY
FIRST”
3. Jangan malu nawar untuk transportasi menuju Dieng atau
Wonosobo. Dan harus tau standart tarif yang berlaku supaya gak di blong.
ESTIMASI WAKTU PENDAKIAN :
BASECAMP – Pos I (30 menit)
Pos I – Pos II (60 menit)
Pos II – Pos III (60 menit)
Pos III – Puncak (30 menit)
BASECAMP – Pos I (30 menit)
Pos I – Pos II (60 menit)
Pos II – Pos III (60 menit)
Pos III – Puncak (30 menit)
TOTAL = 3 jam perjalanan naik (Santai). Untuk turun rata 2 jam saja. (Santai)
TRANSPORTASI :
1. Ngawi –
Jogja : Rp 26.000 (Bus MIRA/SUGENG RAHAYU)
2. Jogja – Magelang
: Rp 12.500 (Bus Gede Ekonomi)
3. Magelang – Secang
(Rumah Andry) : Rp 5.000 (Bus Mini dua pintu)
4. Secang – Wonosobo
: Rp 20.000
Ongkos pulang tetep sama, cuman yang ngebedain pas di terminal Wonosobo kita-kita carter Bus dengan ongkos Rp 30.000 sampai Terminal Magelang.
Ohya Jangan lupa baca cerita-cerita pendakian gue yang lain :*
j-
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusSalam kenal mas, mantap golden sunrisenya. Coba naik ke g slamet gk kalah mas.
BalasHapusSalam lestari
Salam kenal juga mas,,, Insya'Allah bakal kesana mas pasti,Aamiin.. Hehe
HapusSalam lestari
trackingnya susah kah? mengingat saya belum pernah ikut pendakian?
BalasHapusUntuk pemula trek nya blum terlalu berat, trek menanjak cuman jarak tempuh hanya 2,5 - 3 Jam an...
HapusYg penting persiapan fisik dan lain lain... Safety first...
Selamat mendaki gunung 😁
Untuk pemula trek nya blum terlalu berat, trek menanjak cuman jarak tempuh hanya 2,5 - 3 Jam an...
HapusYg penting persiapan fisik dan lain lain... Safety first...
Selamat mendaki gunung 😁
Kendaraan umum dari terminal menuju basecamp banyak gak mas?
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusbanyak mas, pagi sampe sore
BalasHapusbanyak mas, pagi sampe sore
BalasHapusmas mau nanya soal simaksi di gunung prau, itu simaksinya kita langsung dateng ke sana atau dari jauh2 hari sudah daftar lewat pendaftaran online ?
BalasHapusLangsung disana mas... Selamat mendaki
HapusSyukur Alhamdulillah di tahun ini Saya mendapatkan Rezeki yg berlimpah sebab sudah hampir 9 Tahun Saya bekerja di (MALEYSIA) tdk pernah menikmati hasil jeripaya saya karna Hutang keluarga Sangatlah banyak namun Akhirnya, saya bisa terlepas dari masalah Hutang Baik di bank maupun sama bos saya di Tahun yg penuh berkah ini,
BalasHapusDan sekarang saya bisa pulang ke Indonesia dgn membawakan Modal buat Keluarga supaya usaha kami bisa di lanjutkan lagi,dan tak lupa saya ucapkan Terimah kasih banyak kepada SHOLEH PATY karna Beliaulah yg tlah memberikan bantuan kepada kami melalui bantuan Nomor Togel jadi sayapun berhasil menang di pemasangan Nomor di TOTO MAGNUM dan menang banyak
Jadi,Bagi Teman yg ada di group ini yg mempunyai masalah silahkan minta bantuan Sama KI SHOLEH PATY dgn cara tlp di Nomor ;0825-244-669-169 percaya ataupun tdk itu tergantung sama anda Namun inilah kisa nyata saya