REUNI, HERPES DAN PERSAHABATAN
Lama banget gak ngeblog, dan di hari yang tralala ini gue pengen nulis cerita pendakian gue di Lawu waktu itu via jalur cemoro kandang. Dan tulisan kali ini rada panjang. Jadi ngebacanya yang sabar ya neng bang...krik...krik...
FOKUS!!!
Waktu
itu temen SMP gue si Umar BBM dan ngajakin gue trekking ke Lawu.
Pik, ada rencana ke Lawu?aku bla bla bla... Kata Umar
OKE..... (singkat padat kenyal) Jawab gue
Tanpa
pikir panjang akhirnya gue pun janji mau nemenin... karena gue kangen mendaki
bareng temen gue ini. terakhir kita barengan ke lawu tahun 2011 gue, Umar,
Rendra, dah lama binggo kan.
Di
pendakian kali ini, tentu aja gue ngajak n bareng Rendra juga, dan akhirnya gue
ngajak wiwid yang udah lama juga pengen ke Lawu (belum kesampaian) dan baru
kali ini momen nya pas. sippp.... dan temen gue dari Solo si Wiku katanya juga
mau gabung. Tambah sipp deh...
Suatu
malam di kota gue, gue membicarakan agenda ke Lawu sama Wiwid dan Rendra,
berhubung Umar dan wiku lagi di luar kota jadi dianya absen, meeting via bbm,
WA, ato BIGO juga jadi.
Si
Umar katanya sih mau ngambil cuti buat nanjak dan reunian bareng. Tumben nih
dibela-belain cuti segala, dan ternyata alasan terkuak... si Umar ngajakin anak
Tangerang gebetannya, namanya sebut aja KIA...ohh... PANTES... Yah emang
cewek slalu bisa merubah segalanya, karna cewek selalu...(isi sendiri)!!!
Dan
si Kia ini akan jadi satu-satunya cewek di cerita pendakian gue kali ini.
Srikandi dari tangerang bersama... arjuna arjuna arjuna arjuna dari jawa
ding (4 kali arjuna karna ada gue, rendra, umar, wiwid) ok kan??nggak!!!!
Kebetulan
ini ke 4 kalinya gue melewati jalur kandang, kalo nggak salah ngitung...
12357...
Skipp....
Menjelang
hari keberangkatan, gue dilanda kegelisahan yang sangat mendalam seperti
rasanya di PHP RAISA dulu (dulu banget pokonya, sebelum dinosaurus beranak
pinak).
GELISAH
GELI GELI BASAH karna mau ikut ato ngebatalin ikut!!! mata gue perih, mata gue
panas dan bengkak karena kena HERPES her to the pes, penyakit sialan yang mengganggu
keseluruhan cerita pendakian gue kali ini. Tuhannn....
Ikut
nggak ya??galo deh ah...Takut makin parah. Mau ngebatalin ikut, tapi gak enak
sama Umar, akhirnya fix gue putusin raisa, eh putusin ikut... putuskan ikut,
karena nggak enak juga sama temen-temen. Okelah pik kamu kali ini niat banget
(memuji diri sendiri).
Gue
senyum dan sambil berharap, ada keajaiban mata gue sembuh karena hawa dingin
gunung.Aamiin...
Kemudian
semuanya berkumpul di rumah gue setelah sebelumnya belanja logistik dadakan,
rencana berangkat naik motor, karena ke basecamp dari Ngawi cuma 1,5 jam aja.
Dan ternyata hujan angin membuyarkan niat kita yang pengen berangkat lebih
awal. Berharap nunggu ujan reda tapi belum reda juga, akhirnya waktu
menunjukkan pukul 5 sore. Fix kita nekat berangkat basah-basahan tapi nggak
pake geli gelian, kita keujanan nyampe basecamp meskipun udah pake mantel
menemani perjalanan kala itu.
Dan
si Wiku temen gue dari solo ternyata udah di basecamp pengen gabung juga,
terakhir kita nanjak bareng pas di Semeru udah lama banget. Sempat kangen
kangenan dan ngobrol diselingi rintik hujan yang belum juga reda.
Sambil
nunggu hujan reda kami repacking ulang, jam menunjukkan pukul delapan malam,
dan tiba-tiba Wiku ngebatalin ikut dan mau balik ke Solo karena ada urusan dan
kayaknya si Wiku lagi galau, yah wik...yah wik... yawdah deh... yang penting
kamu masuk tulisan ini ya,hehehe...
Wiku : Mas aku tak pulang aja, soalnya aku lagi punya perasan gak enak nih sama cuaca kayaknya hujan terus, yang penting kita udah temu kangen mas.
Gue : Gitu ya Wik?serius kamu?yowes ati-ati ya pulange
Wiku : Iya mas, maaf lo mas..
Jalur
pendakian dari cemoro kandang merupakan jalur pendakian yang masih berada di
provinsi JATENG. Panjang jalur ini kurang lebih 12 km dikarenakan tipe jalurnya
yang relatif landai dan berputar menyusuri punggungan. Pendakian gunung lawu
via cemoro kandang butuh waktu 8-10 jam untuk naik dan 4-6 jam buat turun
kembali. Pemandangan jalur ini cukup indah karena kita akan mengelilingi
punggungan sehingga desa–desa di bawah dapat terlihat jelas kalo cuaca
cerah.
Yang
gue suka pas dari jalur ini adalah view ke barat terlihat jelas, apalagi kalo
kita udah di atas pos 3... jajaran gunung di Jawa tengah akan terlihat jelas
kalo pas cerah. Keren... tapi tetep gak ngalahin view pendakian lewat jalur
candi cetho yang udah pernah gue lewatin,hehe...
BASECAMP
CEMORO KANDANG
Basecamp
Cemoro Kandang berada di wilayah Jawa Tengah, pada ketinggian 1.946 m dpl dan
pada posisi 07° 39′ 49″ LS dan 111° 11′ 14 ” BT. Disini terdapat sebuah pos
pendaftaran sebelum melakukan pendakian, prasarana untuk pendaki disini jauh
lebih baik kalo dibanding dengan Cemoro Sewu. Adapun prasarana yang ada di
tempat ini musholla, WC, kamar mandi, tempat pendaki menginap/beristirahat, pos
jaga petugas dan aula yang cukup luas.
Sumber
air cukup tersedia melimpah disini. Di depan basecamp ini juga terdapat banyak
warung-warung yang berjualan berbagai macam makanan yang berada tepat di
pinggir jalan. Di sini untuk ijin pendakian, para pendaki akan dikenakan biaya
sebesar Rp. 10.000/orang yang udah mencakup asuransi sebesar Rp. 200. Selain
itu untuk penitipan motor dikenakan biaya sebesar Rp. 5000/ malam. Updatenya
sekarang jadi 15.000.
Lanjut
ke cerita...
Tik
tok tik tok tik tok, Jam menunjukkan pukul 12 malam dan hujan masih terus
mengguyur....
JAM
2 DINI HARI....
Di
tengah suara suara grmericik hujan dan serangga yang
bersahutan...Kamipun memulai pendakian, dengan terlebih dahulu registrasi
dan kebetulan yang jaga pos kandang waktu itu ada Mas Kileng (AGL) anak Ngawi
juga, btw.. Makasih mas buat rokoknya yang buat gue, yah... rokok meskipun
nggak baik buat kesehatan tapi rasa-rasanya jadi sahabat pendakian...
Sebelum
berangkat mas kileng ngomong ke gue "Pelan pelan aja pik nanti jalannya,
pemanasan dulu biar otot-otot lemes"
Sebelum
jalan kami berlima pemanasan dan meregangkan otot kemudian berdoa...
Menyusuri
jalan setapak yang gelap dan becek bekas guyuran hujan, pas kita jalan kondisi
cuaca emang masih gerimis. Di pertengahan Pos 1, gerimis berhenti dan langit
sedkit cerah dengan bintang bintang yang sempat muncul, mayan ngobatin mata
yang sedari basecamp cuma mandang jalan setapak becek gakda ojek.
Sekitar
sejam lebih sampailah kami di...
POS
I (Taman Sari Bawah)
Pos
ini berada pada ketinggian 2.237 mdpl dan pada posisi 07° 39′ 00″ LS dan 111°
11′ 19″ BT. Pos ini berjarak lebih kurang sekitar 1 jam pendakian dari Cemoro
Kandang jalan normal, kalo kita sih banyak istirahat,hehehe. Pos ini berupa
sebuah bangunan batu dan beratap seng, didalam pos ini bisa muat kira kira 2
buah dome kalo pengen mendirikan dome didalamnya. didepan pos ini terdapat
sebuah lembah yang didasarnya mengalir sebuah sungai. Disamping pos juga ada
areal buat mendirikan tenda.
Nggak
ada sumber air di pos ini. Tipe treknya agak menanjak. Kita memutuskan istirahat
lama di sini, sekaligus masak buat ngisi perut, di dalam pos udah full karena
udah ada yg nge dome. Akhirnya di utara pos kita bikin bivak sederhana dengan
flysheet yang udah kita bawa, masak-masak kemudian keterusan molor,hahaha...
Akhirnya
jam menunjukkan pukul 08.00, tanpa terasa kita semua tidur pules banget,
mungkin karna kecapekan.
Jam
9 kita lanjut jalan, dari pos 1 ke pos 2 ini jalan akan semakin nanjak dan
nonjok di hati. Alhamdulilah, cuaca cerah tapi sedikit berkabut. Dan tibalah
di...
POS
II (Taman Sari Atas)
Pos
II ini juga berupa sebuah pondok dari Batu beratap seng yang didalamnya juga
bisa memuat 2 buah dome. Sumber air bisa didapat jika turun sungai yang ada
didasar lembah yang berada tepat didepan pos ini. Yang asik dari pos ini kita
bisa ngelihat kawah gunung ini yang dikenal juga dengan nama Kawah Candra
Dimuka. Di pos ini terdapat areal yang luas buat mendirikan tenda.
Ketinggiannya 2.470 m dpl, posisinya 07° 38′ 33″ LS dan 111° 11′ 16″ BT, jarak
pos ini sekitar 1 jam lebih perjalanan dari pos sebelumnya. Tipe treknya
menanjak.
Sampe
pos 2, kita beristirahat dan ketemu pendaki dari bojonegoro, dan
ngobrol-ngobrol sambil nyruput kopi. Kia dan Umar tampak tertidur kelelahan,
sementara gue dan Rendra ngobrol sama mas mas pendaki Bojonegoro yang katanya
mau camp di Pos 2. Nggak terasa kita ngobrol lumayan lama hingga jam
menunjukkan pukul 12 siang. Wiwid tampak mondar mandir ngelihat pemandangan sekitar.
Akhirnya
kita lanjut jalan lagi, mata gue yang dari awal udah gue tahan perihnya makin
lama makin perih dan membengkak... perih seperih hatiku. Hikzz..
Tapi
nggak mengurangi semangat gue buat lanjut jalan, karna semangat kebersamaan
kami.
Dari
pos 2 ini jalan landai, namun menyusuri punggungan dan tebing-tebing yang
langsung jurang di sisi kiri kita. Cuaca gerimis lagi, dan kita jalan agak
mempercepat langkah, dan berharap hujan gak tambah deres, beberapa menit banyak
sampailah kita di pos bayangan.
POS
BAYANGAN
Pos
bayangan ini kira kira berada di tengah tengah jarak antara pos 2 dan 3. Waktu
tempuh ke pos ini kurang lebih se jam. Di pos ini terdapat sebuah bangunan pos
permanen yang diberi seng. Di pos Bayangan kami berteduh karna hujan cukup
deras dan kabut, hawa semakin mendingin. Akhirnya kami masak mi buat ngeganjel
perut. Hujan semakin deras, dan cuma kami berlima di pos bayangan saat itu.
Ngobrol-ngobrol sambil menyantap mi yang udah kita bikin. Dinginnya sore itu
nggak mengurangi hangatnya persahabatan kita kala itu. Lama banget kami neduh
karena hujan deras, sebetulnya kita bawa ponco dan jas hujan juga sih, tapi
ngelihat hujan yang deres akhirnya kita sepakat nunggu agak reda, karena kontur
tanah pasti becek dan labil, dan rawan kepeleset atau longsor. Bekas sisa
kebakaran tahun lalu membuat banyak pohon tumbang dan mati, yang otomatis
tanah-tanah jadi rawan longsor.
Dan
sore itu mata gue tambah perih banget kena keringet dan air hujan, cobaan yang
berat ditengah pendakian gue kali ini.Shitt... dan gue merasa mata gue udah
bengkak banget, dan pandangan pun sulit alias kabur. Tapi nanggung udah
kepalang capek dan jauh, akhirnya gue lawan rasa sakit ini, dengan memotivasi
diri sendiri sambil sesekali gue bersihin luka herpes dengan alkohol di pos 3
waktu itu.
Sekitaran
jam 4 an hujan mulai reda'an.
Ayo
Jalan lagi (kata gue).......... berharap segera sampai trus pulang :(
Akhirnya
kita lanjut jalan lagi, langit mulai cerah lagi dan sesekali merapi dan merbabu
terlihat jauh di barat sana. Sekitar setengah enam kami sampai di pos 3 dan
disambut gerimis lagi, akhirnya kita neduh di dalem pos. Kok hujan terus ya
" dalam hati gue :( "
Pos
tiga bernama :
POS
III (Penggik)
Pos
III ini terletak persis di pertengahan dari jalur pendakian Cemoro Kandang ini,
dengan posisi 07° 38′ 07″ LS dan 111° 11′ 03″ BT, ketinggian 2.780 m dpl dan
berjarak sekitar 1,5 jam dari pos bayangan atau 2,5 jam dari pos 2.
Langit
pun mulai berganti menjadi gradasi gelap dan kabut yang pekat menambah
mencekamnya keadaan waktu itu. di dalam pos kami ngobrol dan menikmati suasana
hujan yang makin deras. jaket pun mulai kami pakai karena suhu tubuh mulai
menolak rasa dingin di sekitar. Pos 3 memang dingin sekali, karna area yang
terbuka. Kami sepakat untuk tidur dan menunggu hujan reda.
Zzzzz.....zzz...
Sampe
jam 11 malam hujan belum menunjukkan tanda-tanda akan berhenti, ahhh... bobok
lagi. Zzzzz....Mmmm... sekitaran jam 12 an akhirnya hujan reda. Kemudian
melanjutkan perjalanan, langit mulai cerah dan bintang-bintang indah banget,
lukisan Allah SWT yang Subhanallah banget dan awesome. Sempat kami meluangkan
waktu sejenak buat ngelihat gemerlap lampu karanganyar, solo, dan jogja yang
tampak indah banget.
Ohya,
Jalur dari pos 3 hingga pos 4 melingkar-lingkar dipunggungan dan ditengah jalan
menuju antara Pos III dan Pos IV kita akan menemukan mata air tepat
persis dipinggir jalan setapak. Namanya sendang panguripan.
Mata
airnya terlihat seperti cerukan kecil namun memiliki air yang bersih dan kadang
banyak sesajen dan kembang di sekitar mata air. Jalur menuju pos ini
merupakan jalur terberat, jalan makin nanjak dan jurang siap menyambut kita
kalo jalan kurang konsen. Naik gunung beresiko ya... tapi nggak tau daya magis
apaan yang ngebuat gue gak pernah bosen nanjak. Wallahualam...
Jam
setengah 2 kami sampai di pos 4...
POS
IV (Cokro Suryo)
Pos
IV ini lumayan luas dan memiliki sebuah bangunan baru beratap seng, tapi pada
pos ini nggak ada sumber mata air.
Cuman
ada hamparan sabana dan pohon pohon tua, serta nisaan memoriam pendaki yang
pernah meninggal disini.
Pos
4 memang sedikit horor, karena gue pernah ngalamin horornya di pos ini cerita
pendakian sebelumnya Kompilasi Pendakian Gunung Lawu. Dan di tempat ini
dulu temen gue Bastian pernah Hypo, tahun 2014.
Sebelum
pos ini kita akan menjumpai sebuah mata air yang bernama Sendang Panguripan,
yang gue sebut di atas. Berada pada posisi 07° 37′ 54″ LS dan 111° 11′ 11″
BT.
Pos
4 Disebut Cokro Suryo karena dilokasi pos ini terdapat batu berukir peninggalan
zaman Majapahit. Ukiran batu itu berupa lingkaran yang bercahaya yang merupakan
perlambang dari cakra yang bersinar. Lambang ini adalah merupakan lambang dari
kerajaan Majapahit. Jarak tempuh ke pos ini kurang lebih 1,5 jam dari pos
sebelumnya. Sampai Pos 4 kita sepakat camp disini, dan meneruskan jalan pagi
pagi. Karena dari ke pos 4 ke puncak atau mbok yem udah lumayan dekat. Cuaca
yang dingin membuat fisik tambah ngedrop dan akhirnya kami repacking dan masak,
dan bobok. Sebelum bobok mata gue yang udah luka berdarah dan infeksi di
bersihin umar pakai alkohol, Ya tuhan perih...
UMAR : tahan pik, gue bersihin lukanya biar nggak tambah parah, ini udah mulai bengkak dan bernanah tanda infeksi, gara² debu mungkin
GUE : aduhhh mar perih, sakit mar, fakkkk... sumpah perih (gue nangis,wkwkwk)
UMAR : Kalo gak dibersihin ntar tambah parah
GUE : Iya mar,hiksssss...
Setelah
Umar yang buka praktek dan jadi dokter dadakan dan ngobatin luka gue, akhirnya
kita bobok. Ahhh fak... rasa rasanya gue cuma sampe sini nih, males nglanjutin
ke puncak.
Kemudian
kami tidur dan bangun jam 5, anak-anak pada maublanjut ke puncak dan gue bilang
:
GUE : gue nggak ikut ya, masak jalan mata perban an gini, jalan pake satu mata dong. Gue disini aja, daripada tambah parah.
UMAR : ayolah pik, masak lo nggak ikut, katanya mau foto bertiga lagi reunian??
GUE : tapi mata nggak bisa diajak kompromi nih mar
UMAR : dah gue bersihin lagi, gue ganti perban lagi trus kita jalan pelan-pelan
GUE : (GALAU LAGI).....
Setelah
ganti perban, akhirnya rasa kompak dan semangat teman² yang udah rela bersihin
luka njijiki di mata gue pun meluluhkan hati gue buat jalan lagi.
Berdoa,
kemudian kami jalan... Jalan satu mata sungguh nyiksa, berkali kali gue
kesandung dan kesangkut ranting ranting pohon, ahhh fak... perasaan udah bener
jalanya. Cuman kata temen-temen pandangan gue lagi nggak
CENTER,hahaha...anjay...
Gue
sempat juga jatuh, ana-anak malah ngakak... ahhh asuuu,hahaha...
Setelah
sekitaran 30 menitan kami nyampai Pos 5...
POS
V (Perapatan)
Pos
V ini merupakan satu-satunya pos Cemoro Kandang yang nggak mempunyai bangunan
pondok. Pos ini merupakan sebuah tanah lapang dan di pos ini juga merupakan
sebuah perapatan. Ka lo kita memilih jalur kekanan Ke arah puncak Hargo
Dumilah, kekiri ke Hargo Tiling, sedangkan lurus ke Hargo Dalem ato mbok yem.
Pos ini udah deket jaraknya dari Hargo Dalem dan nggak ada sumber mata air.
Jarak tempuh pos ini dari pos sebelumnya kurang lebih 30 menit dengan trek yang
menurun dan pindah punggungan.
Kita
sepakat buat mampir mbok yem dulu buat sarapan, kemudian baru nerusin ke
puncak...
HARGO
DALEM...
Hargo
dalem merupakan salah satu tempat favorit para pendaki buat mendirikan tenda
karena ditempat ini tersedia banyak tanah lapang dan terdapat warung yang siap
menyajikan makanan bagi perut yang lapar mulai dari gorengan hingga makanan
berat seperti nasi ama lauknya, yah warung Mbok Yem. Ketinggian pos ini 3170
mdpl. Di sekitar daerah ini banyak bangunan yang disakralkan dan tempat
bersemedi jadi jangan sampe salah masuk. Tempat ini merupakan tempat yang cukup
strategis buat kalian yang pengen ngelihat sun rise karena pemandangan dari
tempat ini nggak terhalang bukit bukit. Jarak tempuh ke tempat ini dari pos
prapatan kurang lebih 30 menit dengan trek yang mendatar.
Akhirnya
sampe mbok yem juga, dan akhirnya bisa sarapan, wahhh indah... banyak pendaki
pendaki lain yang ngamatin gue dan ngelihatin gue dengan aneh, mungkin pada
ngerasa aneh ama mata gue dan mungkin mereka bertanya-tanya dalam hati.
"Afgan matanya kenapa yah???"
Ahhh..
cuek...
Setelah
kelar sarapan, kami lanjut ke puncak..
PUNCAK
HARGO DUMILAH
Puncak
hargo dumilah merupakan puncak tertinggi dari tiga puncak yang ada di gunung
lawu. Ketinggian puncak ini 3265 mdpl. Di daerah puncak ini terdapat sebuah
bangunan yang bisa digunakan buat beristirahat. Di tempat ini juga banyak
terdapat daerah yang cukup lapang buat mendirikan dome / tenda. Puncak ini
terdapat sebuah tugu penanda puncak tertinggi. Dari puncak ini kita bisa
melihat daerah kawah gunung yang datar yang biasa digunakan oleh para pendaki
untuk mengukir nama mereka dengan menyusun batu batu. Nama kawah Lawu
"TELAGA KUNING", kebetulan yang Waktu itu kawah lawu ini sedang ada
airnya, karena kebetulan musim hujan, sehingga itulah disebut telaga kuning.
telaga kuning terlihat cukup menarik dari puncak ini.
Jarak tempuh ke puncak ini kurang lebih 30 menit dari hargo dalem dengan trek yang menanjak 45 derajat.
Di
puncak, anak anak pada foto dan bikin video dokumentasi, tapi gue cuma tiduran
duduk dan menikmati perihnya mata gue.
Jadi
maaf kalo di cerita ini, jarang foto... karna males!!!
Tapi
akhirnya fotoo juga kok gue, mengenang formasi gue di puncak 2011 lalu ama
Rendra dan Umar. Dengan berbagai pose yang menyamarkan mata sebelah kanan
gue,hehehe...
Nih
foto tahun 2011 dan 2016 :
Setelah
puas di puncak, akhirnya kami siap-siap turun... dan perjalanan turun intinya
gue banyak kesandung, mata perih, dan penderitaan gue yang lain karena HERPES
FAKIN...
TAPI...OVERALL..
gue
sampe rumah dengan selamat, karena itu yang paling penting. Dan bangga bisa
reuni barengan ama Umar dan temen-temen lain yang baik juga. Dan jangan lupa,
bawa sampah turun!!! Dan yang jelas kapok nanjak kalo pas lagi sakit...
Bahagia
itu sederhana... tak terhingga sekalipun harta dan tahta, tak sanggup
membayarnya..
Thanks Wiwid, Rendra, Umar, Dan Kia... dan juga yang udah mampir baca...
Terima kasih banyak kak nopix udah bela"in naik gunung waktu itu untuk kita, Terima kasih udah nemenin naik gunung walaupun lagi herpes matanya, senang bisa kenal dengan ka nopix, ka umar, ka rendra dan ka wiwid 😊
BalasHapusHehehe... siappp kia... seneng juga bisa kenal temen² yang hebat...
HapusHehehe... siappp kia... seneng juga bisa kenal temen² yang hebat...
HapusKAPAN KSANA LG BRO.MAU BARENGAN
BalasHapusAda plan januari ke Lawu, tapi via candi cetho
Hapus