Ekpedisi Lawu via Cetho
(Traveler Minim Dana dan Track Mountain)
Jalur candi cetho adalah salah satu jalur dari
beberapa jalur pendakian menuju puncak lawu, Jalur menuju puncak lawu
yang cukup favorit bagi para pendaki adalah via jalur cemoro sewu dan cemoro
kandang karena kedua jalur ini lebih pendek treknya daripada jalur candi cetho
yang panjang dan masih sangat alami trus belum terlalu ramai juga di lewatin
para pendaki. Jadi sangat cocok buat para pendaki yang pengen suasana
hening saat pendakian.
Jalur pendakian candi cetho berada di dusun cetho, desa gumen, jenawi, karanganyar disini ada candi hindu yang masih di gunakan buat sembahyang pemeluk agama hindu yaitu candi cetho, dan juga candi kethek. Jalur candi cetho merupakan gabungan dari unsur keindahan, etnik, dan juga mistis.
Jalur pendakian candi cetho berada di dusun cetho, desa gumen, jenawi, karanganyar disini ada candi hindu yang masih di gunakan buat sembahyang pemeluk agama hindu yaitu candi cetho, dan juga candi kethek. Jalur candi cetho merupakan gabungan dari unsur keindahan, etnik, dan juga mistis.
Basecamp jalur pendakian candi cetho
berada di samping kanan candi dengan tempat istirahat yang nyaman dan fasilitas lengkap yang bisa kalian gunakan untuk istirahat sejenak atau bermalam sebelum memulai pendakian. Kemudian jika ingin memulai pendakian pos
perijinan pendakian berada di sebelah samping kiri candi, kamu bisa melakukan
pendaftaran pendakian di sini dengan administrasi sebesar 15.000/orang, karena
sekarang jalur candi cetho udah resmi, dan ada tiket simaksi nya, so bayar ya, jangan jadi pendaki ilegal!!!!
Masuk ke cerita.......
Masuk ke cerita.......
Oh ya btw ini jadi pendakian gue yang ketiga via jalur
ini, pertama gue lewat sini tahun 2015 sama Rendra, Nuki, Wisnu . baca disini : Lawu Via Cetho Kemudian
yang kedua ama Davig, AJi, Rendra dkk... pendakian yang ke 2 kita cuman camp di Pos 1 aja saat itu,
karena cuaca badai yang beresiko buat ke puncak. Dan yang ketiga ini gue
barengan ama Rendra, Doni, Davig, Nuki dan 2 orang rekan dari TRACK MOUNTAIN
Jakarta, si Irawan dan Budi yang sebelumnya udah janjian ama rombongan TMD 2
hari sebelumnya. Pendakian ini rencananya sih buat refreshing otak kita yang
lagi butuh udara dan suasana alam sekaligus project buat bikin video
iseng-iseng,hehehehe...
Akhirnya tanggal 24 Februari 2017, berangkatlah gue
dan temen-temen dari Ngawi. Dan sekitaran Jam 11 an kami nyampe candi cetho dan
bertemu dengan temen-temen TRACK MOUNTAIN ada si gondrong Irawan, dan Budi. Kenalan
kemudian ngobrol-ngobrol, karena sebelumnya emang belum pernah ketemu juga sih.
Ngopi-ngopi dulu, kemudian kami repacking dan menuju ke loket pendakian buat
Simaksi. Sekitaran Jam 13.00 kami berencana memulai start pendakian, cuaca saat
itu berkabut dan gerimis. Setelah selesai simaksi kami melakukan pendakian.
Dari Posko kemudian Memulai perjalanan melewati jalan cor karena
disini masih dalam lingkungan candi, jadi jalan masih tertata rapi. kemudian lanjut ke kiri menyebrangi sungai kecil, hingga
10 menit sampailah kita di candi kethek yang suasana nya cukup mistis tapi instagramable banget buat photo, di candi kethek kami berdoa bareng-bareng sebelum memulai pendakian dan mulai ngebuat
video frame pertama. "TMD YEAH" teriak kita bebarengan.... Kemudian kami lanjut menujun Pos 1, kiri kanan didominasi perkebunan warga, kemudian berganti menjadi semak semak... Jalan cukup nanjak dan licin karna hujan.
Sekitar 35 menit selepas Candi Kethek akhirnya
sampai juga di Pos 1, ada shelter dengan ukuran nggak terlalu besar tapi cukup buat
beristirahat sejenak. Ohya posisi Pos 1 ternyata baru, dan pos 1 yang baru tepat berada
dibawah shelter Pos 1 yang lama (udah reyot). Di pos ini kami ketemu
rombongan besar dari Bekasi Dedek Fiyya's Familly teams si imut yang nggemesin.
Kenalan dan ngobrol-ngobrol, yah begitulah seharusnya. Setiap pendakian akan
membuatmu banyak berinteraksi dengan berbagai hal : hati, alam, rekan
pendakian, pendaki lain, hewan, bahkan mahluk astral,hihihi....
Pos 1- Pos 2 (45 Menit)
Di Pos 1 sekitar 10 menitan kami beristirahat,
kemudian lanjut jalan. Setelah Pos 1 jalan mulai menanjak, hanya butuh waktu
kurang lebih 45 menit untuk mencapai Pos 2. Pos 2 ditandai dengan sebuah
shelter kecil di bawah pohon besar. Di pos 2 juga shelternya baru, tepat berada
di bawah Pos 2 lama. Dalam hati gue bertanya, wah pos pos nya baru semua ya,
nyampe pos berapa ni pos pos yang baru dibangun, karena sebelumnya gue tahun
2015 Pos masih make yang lama. Ohya sebelum Pos 2 sekarang juga udah dibangun
pos shadow / bayangan. lumayan lah buat neduh kalo cuaca lagi gak
bersahabat, ye kan??? Jalan dari Pos 1 sampai Pos 2, nanjak dan licin karena merupakan jalan air, vegetasi mulai berubah dengan tanaman hutan. Pos 2 suasana cukup mistis, dan kami cuma beristirahat sebentar disini.
POS BAYANGAN sebelum POS 2 |
Pos 2 - Pos 3 (2-2,5 jam)
POS 2 yang baru |
Perjalanan Pos 2 menuju Pos 3 menurut gue adalah
yang paling berat, gue menyebutnya "trek melelahkan". Menyusuri,
trek basah dan licin, udara yang dingin, dan kabut yang eksotis. Setelah
menempuh perjalan selama 2 jam an, akhirnya kami sampai di Pos 3, sesuai
perkiraan ada pos baru juga,hehehe. kami memutuskan istirahat dan memasak di
tempat ini. Pos 3 terdapat shelter berukuran cukup besar dan bisa memuat
sekitar 10 orang. Di sini kamu juga bisa mendirikan tenda, tapi hanya cukup 2-3
tenda saja, karena tempat yang nggak terlalu luas. Ohya, sepertinya jalur dari pos 2-3 udah berubah, karna gue gak nglewatin jalur yang dulu gue lewatin dimana ada aliran pipa air dan ada tandon air yang mengalir cukup deras. Trek sekarang sepertinya agak bergeser ke kanan dekat dengan jurang. Mungkin dialihkan supaya tandon air terjaga dari tangan-tangan jahil pendaki nggak bertanggung jawab. Di pos 3 terdapat sumber air, dibawah pos 3 ke kanan menyusuri jurang.
Di pos 3 ini ketemu sama 2 pendaki dari Solo yang katanya udah camp 3 hari di pos 3, si Anin dan Aji. Sekitar 20 menitan kami beristirahat dan ngopi, dedek fiyya sama rombongannya kelihatan dan gabung lagi, hehehe... cukup menghibur jiwa jiwa kami yang lelah. Rombongan dedek fiya ini ada (bapak ibu dedek fiyya, dedek fiyya, triyo, dan guide mereka dari Solo si Ian dan Danik). Mereka yang saat ini di Pos 3 akan sering gue sebut di pendakian kali ini, karena berkali-kali kita ketemu.hehehe... setelah cukup gayeng sehabis ngopi dan ngemil, kami memutuskan lanjut ke pos 4, kira kira menjelang magrib kami lanjut jalan. Dedek fiyya camp di Pos 3 dan mau lanjut besok pagi. Yawdah see ya... sampe ketemu di Pos 5 kata gue.
Di pos 3 ini ketemu sama 2 pendaki dari Solo yang katanya udah camp 3 hari di pos 3, si Anin dan Aji. Sekitar 20 menitan kami beristirahat dan ngopi, dedek fiyya sama rombongannya kelihatan dan gabung lagi, hehehe... cukup menghibur jiwa jiwa kami yang lelah. Rombongan dedek fiya ini ada (bapak ibu dedek fiyya, dedek fiyya, triyo, dan guide mereka dari Solo si Ian dan Danik). Mereka yang saat ini di Pos 3 akan sering gue sebut di pendakian kali ini, karena berkali-kali kita ketemu.hehehe... setelah cukup gayeng sehabis ngopi dan ngemil, kami memutuskan lanjut ke pos 4, kira kira menjelang magrib kami lanjut jalan. Dedek fiyya camp di Pos 3 dan mau lanjut besok pagi. Yawdah see ya... sampe ketemu di Pos 5 kata gue.
Pos 3 - Pos 4 (2 Jam)
POS 3 |
Lanjut lagi jalan, perjalanan dari pos 3 ke pos 4
treknya masih menanjak, ttapi nggak se-ekstrim sebelumnya.
Kurang lebih 2 jam kita akan sampai di Pos 4. Di tempat ini bisa mendirikan
tenda, karena tempatnya cukup datar, seperti halnya di Pos 3, hanya muat 2-3
tenda saja. tapi gue dkk sih pengennya plan camp di gupakan menjangan,
Hingga setelah cukup lama berjalan kami belum juga ketemu pos 4, cuaca makin dingin berkabut dengan kilat yamg menyambar tanpa henti, sepertinya diatas atau sekitaran pos 5 badai perkiraan kami saat itu. Kami memutuskan untuk merubah plan, yaitu camp di Pos 4, mengingat kilat yang sangat ekstrim, apalagi kalau inget akhir-akhir ini banyak berita pendaki gunung tersambar petir. Nggak lama kemudian kami tiba di Pos 4, dan akhirnya sepakat camp di Pos 4, di Pos 4 ini juga terdapat pos baru, tapi posisinya di atas pos lama. Pos baru udah ditempatin pendaki lain, so kami kebagian camp di pos 4 yg lama, cukup menggelar matras dan flysheet yg kita tutupkan ke Pos.
Malam itu si Budi dan Irawan masak nasi liwet, kemudian gue rendra doni membagi tugas buat masak lauk dan minuman hangat. Davig dan Nuki, lagi bikin api² diluar. Setelah semua siap sedia kami mulai makan, dan sedihnya gue gak ikut makam nasi liwetnya anak-anak track mountain, why?? ada sekumpulan teri yang direbus bersama beras nasi yang kemudian jadi nasi liwet dan teri nya itu lo yang hiiii... gue gak doyan. Intinya malem itu gue gak makan nasi. Kelar makan gue dan team segera bobok, karena rencana paginya kita akan lanjut jalan. Dan hujan pun turun menemani tidur indah kala itu.
Hingga setelah cukup lama berjalan kami belum juga ketemu pos 4, cuaca makin dingin berkabut dengan kilat yamg menyambar tanpa henti, sepertinya diatas atau sekitaran pos 5 badai perkiraan kami saat itu. Kami memutuskan untuk merubah plan, yaitu camp di Pos 4, mengingat kilat yang sangat ekstrim, apalagi kalau inget akhir-akhir ini banyak berita pendaki gunung tersambar petir. Nggak lama kemudian kami tiba di Pos 4, dan akhirnya sepakat camp di Pos 4, di Pos 4 ini juga terdapat pos baru, tapi posisinya di atas pos lama. Pos baru udah ditempatin pendaki lain, so kami kebagian camp di pos 4 yg lama, cukup menggelar matras dan flysheet yg kita tutupkan ke Pos.
Malam itu si Budi dan Irawan masak nasi liwet, kemudian gue rendra doni membagi tugas buat masak lauk dan minuman hangat. Davig dan Nuki, lagi bikin api² diluar. Setelah semua siap sedia kami mulai makan, dan sedihnya gue gak ikut makam nasi liwetnya anak-anak track mountain, why?? ada sekumpulan teri yang direbus bersama beras nasi yang kemudian jadi nasi liwet dan teri nya itu lo yang hiiii... gue gak doyan. Intinya malem itu gue gak makan nasi. Kelar makan gue dan team segera bobok, karena rencana paginya kita akan lanjut jalan. Dan hujan pun turun menemani tidur indah kala itu.
Pagi pun datang, cukup mengisi perut dengan jelly
yang dimasak semalem, dan energen, susu, oat yang kami campur buat bekal di
perut menuju Pos 5. Fix kita lanjut jalan... Bismillah...
Pos 4 - Pos 5 (1-1,5 Jam)
Trek mulai sedikit slowly, landai dan banyak
bonus, meski tetep ada banyak tanjakan. Di jalur ini kalau sedang beruntung kita bisa menjumpai beberapa burung
Jalak, menurut kepercayaan masyarakat setempat adalah jelmaan dari Kyai Jalak
(Sunan Gunung Lawu). Baca di : Mitos Gunung Lawu
Di tengah perjalanan menuju Pos 5, perut mulai sedikit kroncongan dan memaksa kami untuk berhenti sejenak buat ngemil dan menghisap rokok diselingi canda tawa kala itu. Syahdu deh pokoknya. Kemudian teams Lanjut lagi.
Beberapa menit kemudian kami sampai di sabana pertama menandakan bulak peperangan semakin dekat, dan kemudian tibalah kami di Bulak Peperangan, foto foto bentar.... dan BRESSSSSS.... hujan tanpa kompromi turun dengan deras... hingga kami akhirnya memakai raincoat masing-masing untuk menuju camp ground di cemara-cemara dan pinus gupakan menjangan. Sebenarnya Pos 5 juga sering buat camp, tapi kami memutuskan camp di gupakan menjangan karena lebih deket dengan sumber air (Jika musim hujan, gupakan menjangan membentuk sebuah telaga mini yang berisi air melimpah).
Di tengah perjalanan menuju Pos 5, perut mulai sedikit kroncongan dan memaksa kami untuk berhenti sejenak buat ngemil dan menghisap rokok diselingi canda tawa kala itu. Syahdu deh pokoknya. Kemudian teams Lanjut lagi.
Beberapa menit kemudian kami sampai di sabana pertama menandakan bulak peperangan semakin dekat, dan kemudian tibalah kami di Bulak Peperangan, foto foto bentar.... dan BRESSSSSS.... hujan tanpa kompromi turun dengan deras... hingga kami akhirnya memakai raincoat masing-masing untuk menuju camp ground di cemara-cemara dan pinus gupakan menjangan. Sebenarnya Pos 5 juga sering buat camp, tapi kami memutuskan camp di gupakan menjangan karena lebih deket dengan sumber air (Jika musim hujan, gupakan menjangan membentuk sebuah telaga mini yang berisi air melimpah).
Melewati savana Pos 5 (Bulak peperangan), jalan setapak kembali
menanjak ke atas bukit (tanjakan cinta KW) dan masih melewati padang savana lagi untuk sampai di Gupak
Menjangan. Hujan masih cukup deras menguji kesabaran kami, Pepohonan pinus akan kembali menyambut sesampainya di Gupak
Menjangan. Nanjak dikit, dan tibalah di camp ground idolak kami sekitaran Jam satu siang.
Gupak Menjangan merupakan sebuah area yang 'bila
beruntung' terdapat sumber air di tengah savana. Area yang teduh, luas, lapang, nggak begitu rimbun, matahari nggak begitu terik,dekat dengan sumber air,
ditambah pemandangan savana luas yang luar biasa indahnya menjadikan tempat ini
sangat strategis buat camp. Sampai di tempat camp, udah ada satu tenda yang berdiri punya pendaki lain, yang kosong ditinggal summit mungkin. hujan masih turun cukup deras...
Hingga beberapa menit kemudian hujan reda, kami segera membuka tenda dan makan siang... Cuaca mulai dingin. Jam menunjukkan pukul 3 dan hujan reda, akhirnya kita jalan-jalan disekitaran camp dan sabana yang luas trus istimewa banget. Dan juga mengisi persediaan air di gupakan menjangan.
Hujan turun lagi dan kami berlari menuju tenda, ngopi, ngemil, ngobrol nyampe magrib. Hingga akhirnya menjelang malam rombongan dedek fiyyas sampe juga dan camp di gupakan, ye ketemu lagi... eh ternyata si Ajik dan Anin, gabung juga ama mereka. Dan dedek fiyya jadi artis, karna diajakin anak-anak poto poto :D , pendaki cantik kalah dek ama dedek fiyya.
Kami membantu mereka buat nenda, kemudian bikinin kopi mereka... yah sesama pendaki emang harus saling bantu, dan maksih juga ya dedek Fiyya bengbeng nya buat temen-temen,hehehhe.... Nggak lama datang juga pendaki lain yang camp juga disini. Tambah rame deh... Malam semakin malam, dan kami masak kemudian istrahat, untuk besok summit dan mampir ke mbok yem.
Hingga beberapa menit kemudian hujan reda, kami segera membuka tenda dan makan siang... Cuaca mulai dingin. Jam menunjukkan pukul 3 dan hujan reda, akhirnya kita jalan-jalan disekitaran camp dan sabana yang luas trus istimewa banget. Dan juga mengisi persediaan air di gupakan menjangan.
Gue dan Irawan |
Gue, Irawan, Budi, Nuki (lainnya bobok) |
Hujan turun lagi dan kami berlari menuju tenda, ngopi, ngemil, ngobrol nyampe magrib. Hingga akhirnya menjelang malam rombongan dedek fiyyas sampe juga dan camp di gupakan, ye ketemu lagi... eh ternyata si Ajik dan Anin, gabung juga ama mereka. Dan dedek fiyya jadi artis, karna diajakin anak-anak poto poto :D , pendaki cantik kalah dek ama dedek fiyya.
Dedek Ira dan Dedek Fiyya |
Kami membantu mereka buat nenda, kemudian bikinin kopi mereka... yah sesama pendaki emang harus saling bantu, dan maksih juga ya dedek Fiyya bengbeng nya buat temen-temen,hehehhe.... Nggak lama datang juga pendaki lain yang camp juga disini. Tambah rame deh... Malam semakin malam, dan kami masak kemudian istrahat, untuk besok summit dan mampir ke mbok yem.
Pagi pun datang dan kami jalan-jalan di sabana sambil menikmati hangatnya mentari yang bersinar, kemudian kami sarapan dan menuju hargo dalem. Setelah
menelusuri savana, trek kembali menanjak ke sisi bukit bukit, kemudian jalur
melipir ke sisi bukit yang lain. Area kembali terbuka, pepohonan pinus mulai
digantikan oleh pohon cantigi, menandakan mendekati Pasar Dieng.
Pasar Dieng merupakan sebuah area yang masih
terdapat sisa-sisa sejarah. Bebatuan besar berukuran nyaris sama tersebar di
area bekas-bekas pondasinya. Dari Pasar Dieng, ada pertigaan jalur yang
sama-sama mengarah ke Puncak Hargo Dumilah Gunung Lawu. Jalan akan sangat menyesatkan kalo kita nge trek malem, selain mistis di pasar dieng / pasar setan ini banyak sekali percabangan.
Dari Hargo Dalem, menuju Puncak Lawu
Hargo Dumilah nggak membutuhkan waktu lama, tapi hanya membutuhkan energi ekstra
selama beberapa menit. Area menanjak dan berbatu akan menjadi tantangan
sekaligus tanjakan terakhir sebelum tiba di Puncak Hargo Dumilah. Puncak Lawu
Hargo Dumilah berada di ketinggian 3.265 mdpl, ditandai dengan tugu yang kokoh
berdiri di tengah. nggak jauh di sisi Puncak Hargo Dumilah, jangan lewatkan
puncak Hargo Dumiling. Kebetulan gue dan team sepakat nggak summit ke puncak, karena cuaca yang berkabut dan pasti nggak dapet view, selain itu juga udah pernah,hehehe... Cuman Budi dan Irawan yang summit, kami menunggu mereka di mbok yem sambil menikmati teh hangat yang nikmat. Sekitaran setengah jam lebih mereka udah turun dari puncak dan menghampiri kami. Dedek Fiyya dateng sama rombongannya di mbok yem, katanya sih mereka habis summit mau turun lewat cemoro sewu.
Foto bareng, kemudian kami pamitan ama mereka dan menuju kembali ke area camp dan lanjut turun menuju basecamp cetho. Perjalanan turun dari gupakan menjangan menuju basecamp intinya kami ditemanin hujan yang cukup deras.
Overall, cerita kali ini ngebuat gue dapet temen tambah banyak, nambah cerita baru lagi yang mengesankan, dan video kami yang bisa kalian lihat di youtube nya Traveler Minim Dana.
Mendaki gunung adalah sebuah perjalanan hati dan rasa, pembentukan jati diri dan cerita pendek yang mampu ngegambarin lika liku nya kehidupan.Tentu, pada setiap pendakian yang kita jalani, kita bisa ngambil pelajaran, sebuah cerita dan perjalanan yang nggak terlupakan. Begitu juga dengan banyaknya pendaki sejati yang pernah hidup dalam kecintaan terhadap dunia pendakian, mereka menemukan sebuah makna hidup, dan inspirasi yang tak terhingga.
Kata Cristhoper McCandles "kebahagiaan akan menjadi nyata, hanya saat kita berbagi"
Dari Atas ke Kiri : Triyo, Bapaknya dedek Fiyya, Danik, Irawan, Rendra, Ian, Anin, Mamahnya Dedek Fiyya, Doni, Ajik. Bawah : Nuki, Davig, Budi, Nophix |
Foto bareng, kemudian kami pamitan ama mereka dan menuju kembali ke area camp dan lanjut turun menuju basecamp cetho. Perjalanan turun dari gupakan menjangan menuju basecamp intinya kami ditemanin hujan yang cukup deras.
Overall, cerita kali ini ngebuat gue dapet temen tambah banyak, nambah cerita baru lagi yang mengesankan, dan video kami yang bisa kalian lihat di youtube nya Traveler Minim Dana.
Mendaki gunung adalah sebuah perjalanan hati dan rasa, pembentukan jati diri dan cerita pendek yang mampu ngegambarin lika liku nya kehidupan.Tentu, pada setiap pendakian yang kita jalani, kita bisa ngambil pelajaran, sebuah cerita dan perjalanan yang nggak terlupakan. Begitu juga dengan banyaknya pendaki sejati yang pernah hidup dalam kecintaan terhadap dunia pendakian, mereka menemukan sebuah makna hidup, dan inspirasi yang tak terhingga.
Kata Cristhoper McCandles "kebahagiaan akan menjadi nyata, hanya saat kita berbagi"
Cek videonya : Lawu via candi Cetho "Traveler Minim Dana"
Foto-Foto Lainnya :
Demen nih sama Site nya.
BalasHapusLanjut trus berkarya terus mas nop
TMD TOP
Makasih mas'e :D
Hapus