Kenalan sama " TRAVELER MINIM DANA "
Hai, gais, fren, boy, neng, buk, pak, adek-adek gemes yang udah pernah baca, pernah liat, pernah nyiyirin atau pernah ngatain blog basi ini, blog T.M.D ataupun blog pribadi gue...
Di tengah kegalauan gue menatap masa depan, okelah gue mencari sedikit keisengan dengan menulis di blog.... JLEB....
Di tengah kegalauan gue menatap masa depan, okelah gue mencari sedikit keisengan dengan menulis di blog.... JLEB....
Nah sebelum lanjut ke bla bla bla selanjutnya ada baiknya, gue bercerita sedikit tentang asal usul kata "TRAVELER MINIM DANA", jargon atau istilah ini tercetus dari mulut temen gue "RENDRA" sewaktu kita naik gunung Lawu kalo nggak salah, dimana pas lagi asik-asik ngobrol keluarlah 3 kata itu. Dimana waktu itu gue ama dia, punya mimpi mendaki gunung kemana-mana tapi terkendala dana, karna kita blum bisa nyari duit sendiri atau jamannya masih bocah ababil, akhirnya bolehlah kalian sebut kami ini para Traveler Minim Dana, yang pada saat itu kayaknya gunung yang gue maenin eh daki maksutnya ama Rendra n temen-temen cuma Lawu, Lawu, dan Lawu lagi. sampe tulisan gue yang pertama adalah tentang gunung LAWU = (Kompilasi Pendakian Gunung Lawu)
saat itu kami sedang beristirahat di tengah perjalanan menuju puncak Lawu :
saat itu kami sedang beristirahat di tengah perjalanan menuju puncak Lawu :
"Ndra kapan-kapan ke Merapi, Merbabu, atau ke gunung lain yuk, masak di Lawu mulu"
"Ayo, tapi kan alat-alat belum lengkap, kita kan pendaki minim dana pik"
"Traveler Minim Dana ndra,hehehe..."
Sedikit obrolan gue saat itu...
Tapi seiring berjalannya waktu, aku terjatuh dan tak bisa bangkit lagi, aku tenggelam dalam lautan luka dalam,halahh.... mulailah serius kami dengan mimpi-mimpi mbolang ke gunung-gunung lain, lama kelamaan arti dari istilah itu udah makin berubah, dimana kami sedikit-sedikit nabung buat ngewujudin mimpi-mimpi itu, meskipun pas pelaksanaaanya kadang kami ini emang bener-bener bisa dibilang TRAVELER MINIM DANA, alias berangkat mendaki dengan dana ngepas dan meminimalisasi biaya pendakian se efektif mungkin, dan mungkin cuma kami yang tau seperti apa caranya,hehehehe....
1. Sewaktu naik bus, pasti kami rajin bilang KL (Kartu Langganan) supaya dapet potongan harga tiket.hehehe... lumayan efektif...
2. Meminimalisasi biaya lain lain pada saat pendakian, tanpa melupakan aspek kenyamanan dan keamanan, nah bingung kan?makanya biar tau kapan-kapan ndaki bareng yuk,hahahaha.... contoh simpel adalah jangan malu nawar kayak ibu-ibu PKK....
3. Cari kenalan-kenalan sebanyak mungkin dari cerita pendakianmu, kalaulah mereka dari luar kota kan kita bisa mampir sekaligus nambah silaturahmi, modusnya numpang istirahat sih,hehehe... contohlah cerita gue di (Pendakian Merbabu Selo - Wekas) but, thanks teman-teman ku...
4. Banyak berdoa suapaya dikasih rezeki dan jalan dan banyak pokoknya deh...
Dan Alhamdulillah sekarang udah banyak juga yang respect ama TMD ini, hal itu bisa gue liat dari bertambahnya pembaca di blog ini tiap harinya, terima kasih buat kalian yang udah nyisihin waktu buat baca tulisan-tulisan basi di blog ini atau sekedar komentar,behahahaha.....
Hingga yang paling bikin kami bangga, profil kami di muat di koran Jawapos "radar lawu"...hehe
Folower di IG juga udah nambah, banyak yang WA atau ngechat gue, ngajak jalan bareng (MENDAKI), nanya ukuran sepatu, nanya ukuran sempak... #EHHH
Hingga yang paling bikin kami bangga, profil kami di muat di koran Jawapos "radar lawu"...hehe
Folower di IG juga udah nambah, banyak yang WA atau ngechat gue, ngajak jalan bareng (MENDAKI), nanya ukuran sepatu, nanya ukuran sempak... #EHHH
Jadi kenapa gue sering nulis dan menceritakan pendakian pendakian basi gue di blog ini.....??
So baca yang dibawah ini yah...
Traveling, Adventure, Mbolang, My Crit My Plekenture atau apapun itu adalah cara untuk menjadi bebas yang bertanggung
jawab. Menjelajah tempat-tempat baru yang bakalan membuat kita sadar bahwa dunia
ini nggak selebar daun kelor. Banyak keajaiban serta keindahan yang bakal
kita dapatkan dari jalan-jalan itu.
Keseruan ketika traveling akan menjadi sesuatu yang sia-sia jika hanya
kita yang nikmatin sendiri. Menceritakan pengalaman traveling kepada orang
lain akan membuat kegiatan traveling menjadi lebih memiliki arti lebih
dari sekedar liburan.
Menceritakan pengalaman traveling nggak harus melalui suara. Bisa
juga lewat tulisan kan????.tul kan?
Saat ini kan udah banyak sekali media buat menuliskan
pengalaman traveling supaya bisa dibaca sama banyak orang. Di era
digital berbasis internet seperti sekarang, kita punya banyak sekali
pilihan media. Ada Tumblr, WordPress, Blogger, Facebook Notes, XHAMSTER, REDTUBE, XXXVIDEOS dan masih
banyak lagi lah.
Menuliskan pengalaman traveling akan jadi kepuasan tersendiri bagi
penulisnya. Secara nggak langsung, kita juga udah ngebantu traveler
lain yang juga ingin mengunjungi tempat yang sama. So, tunggu apa lagi?
Yuk menulis....
Berikut ini adalah 6 alasan kenapa kamu harus sering-sering nulis pengalaman travelingmu :
1. Karna tulisan akan abadi
“Scripta Manent Verba Volant. Yang tertulis akan mengabadi, yang terucap akan terbang bersama angin”
Sampai kapanpun, tulisan yang kita bikin akan tetep bisa dibaca oleh
orang lain. Bahkan jika kita udah mati sekalipun. Tulisan memiliki
kekuatan yang lebih powerful ketimbang sekedar suara. Ambil aja contoh
sastrawan-sastrawan dunia yang karyanya tetap abadi dalam bentuk buku, contohlah khahlil Gibran, Chairil anwar atau So hok gie.
Menulis adalah cara terbaik untuk mengabadikan nama kita, bukankah hal itu benar teman-teman???
2. Menulis adalah cara yang lebih cerdas untuk ngeksis,hehehe
Saat ini, hampir semua orang yang sedang traveling selalu mengupload
foto-foto mereka ke sosial media, terutama Instagram. Tujuannya apalagi
kalau bukan buat ngeksis. Trend ini memang nggak salah karna semua
orang punya hak buat ngeksis. Tapi, berhubung cara ngeksis tersebut udah sangat mainstream, bagaimana kalau mencoba dengan cara yang lain?
Menuliskan pengalaman traveling adalah cara lain untuk ngeksis yang
lebih cerdas dan berkelas. Disamping bisa menceritakan
pengalaman-pengalaman seru dalam bentuk tulisan, kita juga bisa
menyisipkan foto-foto untuk memperkuat tulisan yang kita buat. Lebih
komplit, kan?
3. Untuk mendapatkan uang tambahan
Yang ini sebenarnya bukanlah sebuah hal yang penting, Tapi saat ini udah banyak orang yang berprofesi sebagai travel blogger
atau travel writer. Pekerjaan mereka hanya jalan-jalan ama nulis.
Contoh travel writer paling terkenal di Indonesia adalah Trinity yang menuliskan pengalaman travelingnya dalam serial buku The Naked Traveler
Menghasilkan uang tambahan dari menuliskan pengalaman traveling bisa
dilakukan melalui banyak cara. Selain buku, kamu juga bisa menuliskan
pengalaman traveling ke dalam blog serta jadi kontributor di
media-media traveling. Semua tergantung dari kreativitas masing-masing. dan semoga suatu saat blog ini bisa bikin buku tentang traveling juga, Aamiin..... di Aminin ajah...
4. Menajamkan kepekaan
Menulis adalah salah satu cara untuk menajamkan kepekaan, meski gue kadang dibilang gak peka ama cewek gue, ah udahlah malah curcol,shittt.......... Cewek emang selalu BENAR...
Lanjut lagi ke kepekaan tadi, Lebih-lebih menulis pengalaman traveling. Misalnya jika kita pengen nulis tentang sebuah tempat tertentu. Tentu kita harus merhatiin setiap detail dari tempat yang kita kunjungi. Kita harus jadi lebih peka saat mengamati, memerhatiin keadaan lingkungan di sekitar tempat yang kita kunjungi itu agar tulisan yang kita buat memiliki bobot dan benar-benar relevan.
Lanjut lagi ke kepekaan tadi, Lebih-lebih menulis pengalaman traveling. Misalnya jika kita pengen nulis tentang sebuah tempat tertentu. Tentu kita harus merhatiin setiap detail dari tempat yang kita kunjungi. Kita harus jadi lebih peka saat mengamati, memerhatiin keadaan lingkungan di sekitar tempat yang kita kunjungi itu agar tulisan yang kita buat memiliki bobot dan benar-benar relevan.
5. Untuk membantu dan menginspirasi traveler lain
Dengan menuliskan pengalaman traveling di sebuah tempat tertentu,
secara tidak langsung kita udah membantu traveler lain yang juga ingin
mengunjungi tempat yang sama. Hal ini kan sangat berguna bagi mereka, ya nggak?
Walau nggak kita sadari.
Misal jika kita udah pernah mengunjungi Gunung X atau tempat X, kita bisa
menuliskan tempat-tempat mana aja yang harus dikunjungi serta kegiatan
apa aja yang menarik dilakukan disana. Semakin detail kita bercerita pengalaman kita, semakin berguna pula tulisan kita bagi
orang lain, awesome ya...
6. Untuk kenang-kenangan
Seperti yang udah dibahas pada poin satu tadi, tulisan nggak akan pernah
hilang dan senatiasa abadi. Jika di kemudian hari kita rindu sama
pengalaman traveling di sebuah tempat tertentu kita bisa buka kembali
tulisan kita dan sambil melihat-lihat foto yang kita ambill. Kenangan bisa datang dan pergi, tetapi tulisan akan mengabadikannya.
Nah itu tadi alasan-alasan kenapa nulis cerita-cerita itu jadi istimewa menurut gue, atau basi atau apapun menurut kalian,hehehehe....
1. Rendra Sukma Perdana
Rendra, adalah temen gue SMP, yang hampir slalu ada di setiap cerita pendakian gue. Temen gue pas merancang setiap perjalanan dan temen gue pas blanja logistik. Dia salah satu lulusan S1 Psikologi UNS, dan sekarang kerja jadi guru, di sebuah SMK di Ngawi. Pecinta adek-adek gemes yang slalu paling perhatian kalo lagi ada cewek di pendakian kami,wkwkwk... Guru = digugu lan ........ (isi sendiri).
2. Romy Putra Narutama (Werok)
Werok, pecinta musik GRUNGE yang slalu kami andalkan jadi chef/koki di setiap pendakian. Masakannya TOP deh... Pria bertato yang pernah nangis mewek pas summit sama kita-kita pas di SEMERU. ternyata....
3. Cahyono Hari Wijayanto (Wiwid/Cewod)
Wiwid, anak Metal yang juga sering mbolang sama gue... Pendaki gagal Move On yang setia banget sama MOVE ON nya,wkwkwkwk... Jomblo lo... tapi bukan JONES.... Partner pendakian yang asik, dan juga care.
4. Mukhamada Tidaffa (Dafa)
Temen gue satu Band, yang juga suka mendaki gunung. Lulusan Sarjana Hukum, yang lagi bingung sama IPK nya,wkwkkw... Di setiap pendakian akan ada momen si dafa ini diam dan mengamati, merenung keadaan alam sekitar, dan mantan, EH.....
Selain itu masih banyak lagi temen-temen yang gabung di TMD ini... Yang gakbisa disebutin semua....hehe... Love u All...
Dan sekarang, saatnya kita kenalan sama anak-anak TMD :
1. Rendra Sukma Perdana
Rendra, adalah temen gue SMP, yang hampir slalu ada di setiap cerita pendakian gue. Temen gue pas merancang setiap perjalanan dan temen gue pas blanja logistik. Dia salah satu lulusan S1 Psikologi UNS, dan sekarang kerja jadi guru, di sebuah SMK di Ngawi. Pecinta adek-adek gemes yang slalu paling perhatian kalo lagi ada cewek di pendakian kami,wkwkwk... Guru = digugu lan ........ (isi sendiri).
2. Romy Putra Narutama (Werok)
3. Cahyono Hari Wijayanto (Wiwid/Cewod)
4. Mukhamada Tidaffa (Dafa)
Temen gue satu Band, yang juga suka mendaki gunung. Lulusan Sarjana Hukum, yang lagi bingung sama IPK nya,wkwkkw... Di setiap pendakian akan ada momen si dafa ini diam dan mengamati, merenung keadaan alam sekitar, dan mantan, EH.....
Selain itu masih banyak lagi temen-temen yang gabung di TMD ini... Yang gakbisa disebutin semua....hehe... Love u All...
Ohya jangan lupa buat kalian yang pengen ngeksis di Instagram, yuk follow akun Traveler Minim dana on Instagram
N buat yang pengen baca tulisan-tulisan dan cerita-cerita gue lainnya, mampir n klik : Traveler Minim Dana
0 komentar:
Posting Komentar
Thanks ya udah mampir baca... share, like, dan komen juga boleh :)